Air Melimpah, tapi Kurang Lancar, Layanan Perumda-TM Dikeluhkan Warga

  • Bagikan
Pekerjaan relokasi pipa pelintas Wara Timur di perempatan Jl. KHA. Razak - Pajalesang . Hal tersebut menyebabkan distribusi air mengalami gangguan, baru-baru ini.--ft: istimewa--

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, MURANTE-- Layanan Perumda Tirta Mangkaluku (TM) belakang ini, banyak dikeluhkan warga. Pasalnya, distribusi air tidak lancar di Kec. Wara Selatan dan Wara Timur. Juga ada pelanggan mendapat air keruh.

Direktur Operasional Perumda TM Palopo, H Hamid SN ST MSi yang dikonfirmasi Palopo Pos, Rabu, 8 Juni 2022, tidak menampik kalau distribusi air kurang lancar belakangan ini. Hal itu disebabkan faktor eksternal yang terjadi sekarang.

Dimana, air baku Perumda-TM dari Sungai Latuppa, bukan lagi sekadar keruh akibat tingginya curah hujan. Namun lebih dari itu, berlumpur. Sehingga tidak bisa dipaksakan masuk ke sistem pipa distribusi. ''Diluar nalar memang, air melimpah tapi kurang lancar. Tapi begitulah kenyataannya,'' ucapnya.

Sedang mengenai air keruh yang tiba di rumah pelanggan, Hamid mengatakan, hal tersebut bersifat insidentil. Terjadi pada beberapa pelanggan saja, namun tidak merata pada seluruh wilayah.

Penyebabnya ada beberapa faktor. Pertama, dalam pipa distribusi mungkin terdapat sedimen halus. Jika terjadi guncangan, sedimen tersebut mengalir ke rumah pelanggan. Kedua, kalau kekeruhan itu merata, berarti ada kebocoran yang menyebabkan sedimen masuk ke dalam pipa.

''Tapi kami berani menjamin bahwa air yang diproduksi dari PAM, sesuai standar peraturan menteri yakni maksimal 5 NTU (indikator tingkat kekeruhan air). Dan air yang diproduksi PAM-TM, 3-4 NTU. Tidak pernah sampai 5 NTU,'' terangnya.

Disinggung solusi, Hamid mengatakan, untuk jangka pendek, penanganan air yang kurang lancar yakni sistem suntik. Air dari armada tangki disuntik ke dalam pipa agar dapat mengalir ke rumah pelanggan sekitar.

Sedang untuk solusi jangka panjang, perlu pembangunan dam atau bak pra sedimentasi. Air baku yang keruh, ditampung dulu pada dam tersebut. Setelah sedimennya mengendap, barulah dimasukkan ke pipa distribusi.

Dibutuhkan lahan lima hingga sepuluh hektare untuk pembangunan dam. Anggaran yang dibutuhkan sangat besar. Sudah pernah ditinjau oleh tim balai besar, tapi dianggap tidak layak karena faktor lahan. (ikh)

  • Bagikan

Exit mobile version