PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, PADANG-- Restoran Babiambo yang menjual masakan rendang babi, tengah viral. Berbagai kecaman pun muncul. Salah satunya, Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), Anwar Abbas yang juga merupakan tokoh Minangkabau.
Ia ikut angkat bicara terkait viral-nya restoran Babiambo yang menjual masakan rendang babi.
Menurut Anwar Abbas, menu rendang babi telah merendahkan orang minang yang identik dengan nilai-nilai Islam.
"Praktik yang dilakukan oleh si pengusaha restoran tersebut jelas-jelas telah mengangkangi dan merendahkan adat dan ajaran agama yang dihormati oleh orang Minang atau Padang," kata Anwar Abbas dalam keterangan tertulis, dikutip 11 Juni 2022.
Dia menjelaskan bahwa orang minang punya falsafah adat besandi syara' dan syara' besandi kitabullah'. Sehingga sajian rendang babi merusak falsafah Minangkabau.
"Sebagai bagian dari warga masyarakat Minang, saya benar-benar tersinggung karena seperti diketahui orang Minang atau Padang itu punya falsafah dimana adat bersendi syara' dan Syara' bersendi Kitabullah," ujar Anwar.
Menurutnya, usaha kuliner itu telah melecehkan ajaran agama orang Minang karena dalam ajaran Islam, babi dan segala elemennya haram untuk dikonsumsi.
Anwar meminta pihak kepolisian agar segera menindak dan menyelesaikan polemik tersebut.
"Serta menyeret yang bersangkutan ke pengadilan karena yang bersangkutan telah melakukan praktik tidak terpuji," ujarnya.
Dia menganggap rendang babi sebagai bentuk pelecehan terhadap ajaran agama dan budaya dari orang Minang.
"Jelas-jelas telah menyakiti hati kami sebagai orang Minang atau Padang yang menghormati adat dan ajaran agamanya," pungkasnya.
Adapun pemilik restoran yang menjual rendang babi itu bernama Sergio. Restoran ini tidak bentuk bangunan fisik tetapi dijual secara online.
Pemiliknya bernama Sergio pun akhirnya minta maaf atas kegaduhan yang terjadi.
"Saya mau minta maaf yang sebesar-besarnya. Pertama buat pihak-pihak yang merasa tersinggung karena ini, soalnya benar-benar enggak ada maksud untuk menyinggung," kata Sergio.
Dia mengatakan, bahwa usahanya tersebut sudah tidak beroperasi sejak 2020. Bahkan hanya bertahan selama kurang lebih tiga bulan.
"Sudah lama sejak tahun 2020. Hanya sekitar tiga bulan, bahkan harusnya lebih kurang sih," kata Sergio.
Karenanya Sergio juga mengaku bingung, mengapa usahanya tersebut menjadi viral. Padahal usaha Babiambo miliknya sudah tidak berjualan lagi sejak dua tahun lalu. (fin/pp)