Mahasiswi IAIN Palopo, Lakukan Penelitian Soal Kendala Pengembangan Pertanian di Enrekang

  • Bagikan

Proses interview yang dilakukan mahasiswa IAIN Palopo kepada warga petani dj Kab. Enrekang terkait pertanian. (IST)Proses interview yang dilakukan mahasiswa IAIN Palopo kepada warga petani dj Kab. Enrekang terkait pertanian. (IST)

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, ENREKANG-- Beberapa mahasiswa IAIN Kota Palopo saat ini tengah melakukan penelitian terkait sektor pertanian di Desa Malua, di Kabupaten Enrekang, Sulsel, pada 9 Juni 2022.

Penelitian terhadap sektor pertanian ini tentu terkait dengan mata kuliah. Ada dua jenis pertanian yang mereka teliti yakni soal jagung dan padi yang menjadi agrobisnis.

Kepada Palopo Pos, mahasiswi IAIN Palopo, Nindy Aditya Jasman, jurusan Ekonomi Agribisnis mengungkapkan bahwa proses penelitian yang dia lakukan di daerah ini kaitannya dengan pembelajaran mata kuliah. Disebutkan, untuk pertanian jagung di daerah tersebut memiliki lahan begitu luas, terutama bertani jagung di desa Malua ini
menjadi salah satu mata pencaharian para petani di desa tersebut. Namun dibalik itu, ada kendala yang kerap dihadapi seperti melakukan perawatan yang terbilang rumit.

"Petani hanya bisa menanam jagung pada musim hujan saja dikarenakan air yang sangat sulit untuk dipakai menyiram tanaman tersebut.

Air tidak dapat naik ke lahan perkebunan karena lahan tersebut berada pada dataran yang lebih tinggi," kata mahasiswi yang duduk di semester 6 ini.

Oleh karenanya, kata dia masyarakat petani setempat berharap adanya solusi dari pemerintah daerah tersebut. "Seperti bantuan mesin untuk mengalirkan air menuju lahan pertanian adalah yang paling dibutuhkan agar mampu meningkatkan produktifitas pertanian," katanya.

Selain itu, juga ada padi. Bertani padi di desa ini adalah yang paling dominan. Adapun juga kendala yang dihadapi petani di daerah ini tidak bedanya dengan kendala dalam aktvitas bertani jagung.

Sebuah lahan tandus merupakan masalah utama. Itu karena irigasinya yang tidak maksimal sehingga mempengaruhi hasil produktifitas pertanian masyarakat.

Yang menjadi masalah pada kegiatan agribisnis tersebut adalah irigasinya yang sangat tidak maksimal, yang menyulitkan para petani untuk menanam padi. Masyarakat pun berharap adanya solusi yang dapat diberikan atas permasalahan tersebut yaitu pemerintah setempat dapat membantu masyarakat untuk membuat irigasi," katanya. (asrul syarifuddin)

  • Bagikan

Exit mobile version