Dispertanak tak Awasi Ternak Masuk Palopo

  • Bagikan
Kabid Kesmavet Dispertanakbun Kota Palopo, drh Burhanuddin

drh Burhanuddin: Sulsel Aman PMK, Vaksinasi Kewenangan Pusat

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, PALOPO -- Dinas Pertanian dan Peternakan Palopo belum sepenuhnya melakukan pengawasan terhadap lalu lintas ternak dari luar daerah. Padahal wabah Penyakit Mulut dan Kuku sudah merebak di 18 provinsi. Pasalnya, ternak yang masuk ke Kota Palopo ini banyak berasal dari luar daerah Palopo, yakni ada dari Ambon, Flores, dan NTB.

Terkait hal itu Kabid dan Kesmavet Dispertanakbun Kota Palopo, drh Burhanuddin saat dikonfirmasi, Rabu 15 Juni 2022 mengatakan pengetatan itu dilakukan hanya dengan mewajibkan sapi ternak yang masuk itu memiliki dokumen Surat Keterangan Kesehatan Ternak (SKKH). Kenapa Palopo disebutkan aman, menurut drh Bur, karena Sulsel masih dalam kategori aman, kemudian gerbang lalu lintas ternak antara pulau hanya satu. "Karena, satu saja yang terinfeksi wabah ternak tersebut, maka seluruhnya di Sulsel akan terinfeksi juga, dan sejauh ini masih dalam kategori aman," katanya.

Selain itu, persiapan terkait wabah PMK, Dispertanak Palopo baru akan membentuk satuan tugas terkait lalu lintas ternak. Soal vaksinasi kata drh Burhanuddin, itu kewenangan pusat. "Vaksinasi hanya dilakukan di daerah yang terdampak," sebutnya.

Diketahui saat ini Pemerintah pusat telah melakukan vaksinasi di Jawa Timur. "Vaksinasi itu belum kami dapatkan karena Sulsel belum terdampak, dan vaksinasi hewan ternak ini lebih diutamakan daerah yang positif, dan itu adalah kewenangan pusat," jelasnya.

Untuk penyakit hewan ternak di Kota Palopo sendiri itu masih sebatas mencret dan penyakit kulit, "penyakit penyakit itu setiap saat dilakukan penanganan, itu 24 jam," jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang tengah mereka saat ini menyerang hewan ternak berkaki belah virus yang menyebar ini melalui udara dengan radius 10 meter tersebut tidak menular ke manusia namun pada hewan ternak itu bisa mengganggu distribusi penjualan hewan ternak dari luar pulau. Di Kota Palopo sendiri populasi sapi kurang lebih 3.000, kambing 700, kerbau 700, dan babi sebanyak 5.000.

"Sulsel diluar dari 18 provinsi yang rentan terhadap penyakit hewan ternak tersebut saat ini," katanya. Daerah itu di antaranya Aceh, Bangka Belitung, Banten, Yogyakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Lampung, Nusa Tenggara Barat, Riau, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, dan Sumatera Utara. Namun kata dokter hewan Bur, yang pastinya Sulsel ini aman, karena satu gerbang, karena 1 sapi yang terinveksi, berarti semua dianggap sudah terkontaminasi. Diketahui gerbang masuk ternak dari luar yakni Pelabuhan Sukarno, jeneponto dan Barru. (ald/idr)

  • Bagikan

Exit mobile version