Makin Panas! Usai Minta Maaf, Roy Suryo Polisikan Pengunggah Pertama 2 Stupa Candi Borobudur Mirip Jokowi

  • Bagikan
Roy Suryo melaporkan pengunggah pertama dua stupa Candi Borobudur mirip Presiden Jokowi ke Polda Metro Jaya. Ilustrasi Foto: Ricardo/JPNN.com

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, JAKARTA-- Kasus unggahan stupa Candi Borobudur yang mirip Presiden Jokowi kini makin panas. Setelah minta maaf, pakar telematika dan Informatika Roy Suryo kini melaporkan pengunggah pertama dua stupa Candi Borobudur mirip Presiden Jokowi ke Polda Metro Jaya.

Laporan itu dibuat melalui kuasa hukum Roy Suryo, Pitra Romadoni pada Kamis, 16 Juni 2022 malam. Laporan tersebut teregister dengan nomor LP/B/2970/VI/2022/SPKT POLDA METRP JAYA, Tanggal 16 Juni 2022.

Pitra mengatakan pihaknya melaporkan tiga akun yang mengunggah pertama dua stupa tersebut.

"Yang dilaporkan diketahui oleh kami ada tiga akun. Itu sudah dijelaskan juga diunggahan bang Roy," kata Pitra di Polda Metro, Kamis.

Pitra mengatakan laporan dilayangkan lantaran adanya penggiringan opini terhadap Roy Suryo.

Padahal, klaim dia, Roy tidak ada niat untuk membenci golongan atau agama apa pun. "Tidak ada niatan untuk menghina atau membenci salah satu golongan manapun baik agama atau golongan tertentu," kata Pitra.

MINTA MAAF
Sementara itu, Roy meminta maaf kepada umat Buddha dan semua yang tersinggung dengan unggahannya di Twitter.

"Dengan sepenuh hati yang paling dalam saya minta maaf kepada semua umat Buddha atau masyarakat yang mungkin terkena imbasnya," kata Roy.

Eks Menteri Pemuda dan Olahraga itu mengaku unggahannya heboh karena ulah oknum yang mencoba memprovokasi. "Gara-gara ada provokasi dan tidak ada satu niat saya pun melakukan itu," kata Roy.

"Saya kebetulan memang belum dapat nomor dari Wu (Kevin Wu). Kalau ada saya juga ingin menyampaikan klarifikasi dan sekaligus dengan rasa tanggung jawab saya yang besar dengan sepenuh hati yang paling dalam, saya minta maaf kepada semua umat Buddha atau masyarakat yang mungkin terkena imbasnya," kata Roy Suryo di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (16/6/2022).

Dalam kesempatan itu, Roy Suryo juga mengaku dirinya tidak punya maksud atau niatan untuk melecehkan umat Buddha dengan postingannya itu. Dia sendiri telah menghapus postingannya itu usai menyadari unggahannya itu ternyata menimbulkan polemik di masyarakat.

"Gara-gara ada provokasi dan tidak ada satu niat pun saya melakukan itu. Sekali lagi kepada semua umat Buddha, memang saya akui ketika itu terjadi, saya memang menyesal juga karena ini sudah mencederai sebagian dari masyarakat Indonesia terutama umat Buddha," jelasnya.

Lebih lanjut, mantan Menpora itu juga menuding ada buzzer yang mencoba menggiring opini seolah-olah dirinya lah yang mengedit meme stupa Candi Borobudur tersebut. Padahal, Roy Suryo menyebut mengunggah meme tersebut setelah di-mention

"Jadi kenapa saya berkomentar, karena saya di-mention. Jadi bukan nggak alasan, karena saya di-mention saya jawab mention ini dengan menghaluskan, karena dia kritik dengan gambar. Saya kritik dengan kata-kata bukan dengan gambar bahwa 'kenaikan tarif Candi Borobudur pokoknya kita protes'," jelasnya.

"Itu yang saya komentar, jadi saya komentar netizen yang lakukan rekayasa kalau saya sebut itu kreatifitas terhadap ini. Makanya saya katakan 'ambyar', kalau ada emoticon itu biasa saya lakukan emoticon biasa. Jadi saya lakukan itu semua tanggal 10 Juni mumpung ini weekend, 10 Juni itu Jumat," lanjut dia. (jpnn/net/pp)

  • Bagikan