Ketua Komite TK Pembina Palopo Baharman Supri: Kalau Mau Berkualitas Jangan Minta Gratis

  • Bagikan
Ketua Komite Taman Kanak-kanak Negeri Pembina Kota Palopo, Drs Baharman Supri, MM. --ist--

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, PALOPO-- Ada hal menarik yang disampaikan Ketua Komite Taman Kanak-kanak Negeri Pembina Kota Palopo, Drs Baharman Supri, M.Si.

Saat memberikan sambutan pada acara penamatan dan ulang tahun ke-26 TK Negeri Pembina, Rabu, 22 Juni 2022 pidatonya mendapat sambutan hangat dan applaus. Pidatonya memukau para hadirin.

Acara yang dihadiri Kepala Dinas Pendidikan Kota Palopo, Syahruddin, S.Pd, MM, dan sejumlah kepala bidang, Baharman Supri yang juga anggota DPRD Kota Palopo ini, dengan bergetar menyampaikan bahwa masih ada sejumlah orang tua yang berharap tidak ada pembayaran di sekolah setingkat TK apalagi sekolah negeri.

Kepala Dinas Pendidikan Syahruddin bersama Ketua Komite TK Negeri Pembina Palopo Baharman Supri beserta orang tua siswa dan anak-anak TK usai di sela-sela acara penamatan yang berlangsung, Rabu, 22 Juni 2022. --ist--

''Ini perlu saya sampaikan kepada kita semua bahwa kebijakan politik anggaran yang sudah menjadi jualan pemilihan kepala daerah sampai presiden, isu-isu gratis menjadikan bangsa ini menjadi bergantung terus dengan gratisan,'' katanya dengan suara khasnya.

Akibatnya katanya, indeks pendidikan Indonesia ada di urutan ke enam di Asia Tenggara di bawah Vietnam. ''Kenapa Pesantren diminati orang? Karena, pesantren jawaban perilaku negatif dan ancaman Narkoba yang menyerang anak -anak muda kita sekarang,'' bebernya.

Politisi Partai Golkar ini menyebutkan bahwa, beberapa menteri di Indonesia alumni luar negeri karena unggul dari kualitas lulusan dalam negeri.

Menurut Ketua Komite ini, menjual harta untuk menyekolahkan anak adalah aset berharga yang jauh dari konflik warisan ketimbang mengumpul aset harta. Karena, akan berpotensi menjadi konflik warisan anak. Ini disebabkan karena ilmunya rendah.

''Jepang, Korea Selatan, dan Singapura maju karena mereka mengagung-agungkan dunia pendidikan dan riset,'' bebernya.

Hadir pada penamatan tersebut, Kadis Pendidikan Syahruddin, pengawas, serta sejumlah undangan orang tua siswa sekitar 200 orang.

Terlihat, suasana dan panorama mendukung. Karena, tempat perpisahannya di Wae Kambas. Usai acara penamatan, anak-anak berenang di kolam renang Wae Kambas yang berlokasi di belakang Islamic Centre Palopo. (*/pp)

  • Bagikan