Dewan JRM Tegur Pekerja Pembangunan Preservasi Ruas Jalan Enrekang-Toraja

  • Bagikan

Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Selatan, John Rende Mangontan (JRM) juga Wakil Ketua Komisi D memantau pengerjaan pembangunan preservasi ruas jalan Enrekang-Toraja beberapa saat lalu. --risna--

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, TANA TORAJA - Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Selatan, John Rende Mangontan (JRM) juga sebagai Wakil Ketua Komisi D memantau pengerjaan pembangunan preservasi ruas jalan Enrekang-Toraja, Kamis (30/6/2022).

JRM menganggap pengerjaan jalan yang sedang berlangsung dapat beresiko bagi pengguna jalan yang melintas dari arah Makassar maupun dari Toraja.

“Saya beri teguran kepada kontraktor dan PPKnya agar profesional lagi dalam bekerja, karena banyak segmen jalan yang digali dan dibiarkan, sehingga terjadi kemacetan lalu lintas,” ujarnya, Jumat (1/7/2022).

Legislator Sulsel dari Fraksi Golkar asal Tana Toraja itu mengatakan, pemerintah dan masyarakat patut bangga pada pembangunan jalan di kampung halaman sehingga pengguna ruas jalan merasa nyaman melintasi jalan.

Namun, menurut John sangat disayangkan ketika mendapati kontraktor, konsultan dan PPK bahkan satker melakukan pembiaran yaitu memberi ketidaknyamanan bagi pengguna jalan, seperti adanya kemacetan yang cukup begitu lama.

“Salah satu pembiaran yaitu lebih satu bulan galian aspal dibiarkan saja terbuka, akibatnya mengganggu kenyamanan pengguna jalan dan masyarakat setempat, padahal juknis metode pekerjaan reservasi setelah dilakukan agar segera menutup kembali sesuai speak telah ditentukan,” terangnya.

Lanjut JRM saat dilapangan menegaskan kepada kontraktor agar sudah harus menyiapkan material dan peralatan standby di site sehingga ada kontinuitas pekerjaan, dan seharusnya kordinasi bersama pihak Satuan Lalu Lintas dan Dinas Perhubungan.

Sehingga dapat membantu menertibkan dan membuat rekayasa lalu lintas atau menyatukan presepsi jam kerja yang tidak mengganggu aktivitas masyarakat.

“Proyek reservasi tingkat rumit pada pekerjaan dan cukup tinggi, tapi itulah resiko mengikuti tender pada proyek reservasi dan kontraktor berpengalaman pasti sudah tahu resiko tingkat kesulitan,” pungkasnya.

John berharap setelah memberi teguran kepada kontraktor, konsultan dan PPK agar dapat lebih profesional dalam menuntaskan penyelesaian pekerjaan proyek. (risna)

  • Bagikan