Dua Gerbong Politik Enrekang Jamu IAS

  • Bagikan

IAS bersama dengan tokoh masyarakat Enrekang.

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID,ENREKANG-- Politisi senior Sulsel, Ilham Arief Sirajuddin menegaskan dirinya memiliki bekal penting menatap kontestasi politik 2024 mendatang. Dua bekal itu berkaitan dengan prinsip dalam berpolitik.

"Kalau ada yang bertanya seberapa siap IAS menghadapi pilgub nanti, tegaskan saja bahwa IAS sangat siap. Karena IAS punya dua hal yang jadi alasan untuk dipilih. Punya DUIT dan tidak AIDS," terang IAS di hadapan keluarga besarnya, di Kalosi Enrekang, Kamis jelang dini hari, 30 Juni 2022.

Hanya saja, DUIT yang dimaksud IAS itu bukan uang yang mendorong gerakan politik menjadi sangat pragmatis. "DUIT itu adalah Doa, Usaha, Ikhtiar, dan Amanah. Insya Allah saya punya ini," kata wali kota Makassar 2004-2014 itu disambut tawa keluarga besarnya.

"Insya Allah, sebagai orang beragama, saya juga tidak akan AIDS. Apa itu AIDS? Angkuh, Iri, Dengki, dan Sombong," sambung peraih Bintang Mahaputera Adiprana dari Presiden RI (2011) ini.

Dalam kesempatan itu, Ketua Tim Pemenangan dan Relawan Airlangga Hartarto (AH) Sulsel juga mengumumkan statusnya barunya sebagai kader Partai Golkar. "Kepada keluarga besar yang belum punya pilihan bantu saya yang mendapat tugas memenangkan Golkar dan Airlangga Hartarto di pileg dan pilpres mendatang," pinta sosok yang dijuluki Bapak Pembangunan Kota Makassar karena kesuksesannya membangun Kota Anging Mammiri.

IAS menemui keluarga besar Enrekang di kediaman anggota DPRD Enrekang, Abdul Wahid Arsyad. Anggota fraksi Golkar itu adalah putra dari tokoh agama Enrekang, Arsyad Cana. Sejumlah kepala dan imam desa sekitar Kalosi ikut hadir. Mereka menanti sejak magrib, tak bergeser karena rindu pada IAS, bahkan sampai pukul 22.30 Wita. Juga terlihat tokoh masyarakat Haji Ali alias Papa Amma dan Harianto dan mantan anggota DPRD Enrekang, Arfan Renggong.

Juga hadir politisi muda Sulsel, Mitra Fakhruddin. Legislator DPR RI itu adalah putra Bupati Enrekang, Muslimin Bando. Sebagai keluarga, Mitra ikut menyambut kedatangan IAS. "Memang saat ini kita berbeda warna, tapi beda warna tidak akan pernah bisa menghapus hubungan darah. Selamat datang Pak IAS di kampung halaman," terang kader Partai Amanat Nasional (PAN) ini.

Di Enrekang IAS dijamu dua gerbong politik lokal. Sebelum di kediaman Wahid Arsyad, IAS juga bertemu keluarga besar mantan wakil bupati Enrekang, H Amiruddin. IAS mendapat desakan untuk maju kembali di pilgub mendatang.

"Enrekang sebagai kampung halaman IAS tentu bisa menjadi basis selain daerah lain," tutup Wahid Arsyad. (*/pp)

  • Bagikan

Exit mobile version