PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, MALILI -- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno dijadwalkan berkunjung ke Desa Matano, yang berada di Kecamatan Nuha.
Dinas Pariwisata Pemuda dan Olah Raga (Dispamudora) Luwu Timur pun kini menyatakan sudah siap dan semua kebutuhan di Desa Matano juga sudah disiapkan.
Diketahui, Desa Matano masuk dalam 50 besar hasil penilaian Tim Juri Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) 2022.
"Desa Matano yang menjadi kunjungan pak Mentri juga sudah dipoles, dan semua jejak peradaban yang ada di Desa Matano sudah dipersiapkan,” kata Kepala Bidang Pemasaran Pariwisata (P3Ekrap) Dinas Parmudora, Hasratang saat dikonfirmasi Palopo Pos, Selasa 5 Juli 2022.
Hasratang menyebutkan, semua pihak dilibatkan untuk mensukseskan visit atau kunjungan Menteri yang dijadwalkan akan datang langsung ke Desa Matano antara Juli dan Agustus mendatang.
Selain Dinas Pariwisata, ada mitra desa, perbankan dan beberapa perusahaan termasuk PT Vale, juga ada Kerukunan Keluarga Rahampu'u Matano (KKRM).
"Intinya kita libatkan semua stakeholder untuk mensukseskan kehadiran Pak Menteri di Bumi Batara Guru. Dan saat ini persiapannya sudah mencapai 80 persen," sebut Hasratang kemarin.
Dijelaskannya, sebelum Menteri Pariwisata berkunjung ke Desa Matano, ada 3 kloter atau tim dari Kementerian Pariwisata terlebih dahulu tiba di Luwu Timur.
Pertama, tim kreatif dari Kementrian Pariwisata, mereka bertugas untuk membuat video terkait Desa Matano menjadi paket wisata yang menarik untuk dipromosikan.
Seperti yang dipersiapkan geleri Gemara , ada komali (bengkel padai besi yang isinnya berbagai jenis artefak sejarah masa silam seperti, Parang, Tombak, Keris, Badik).
Ada juga objek wisata Sumur Bura-Bura, yang diyakini penduduk setempat sebagai sumber mata air Danau Matano. Dan obyek wisata Laa Waa River Park, obyek wisata pertemuan air Sungai dan air Danau Matano.
Setelah Tim Kreatif ini menyelesaikan tugasnya, kemudian tim juri lagi yang datang ke Desa Matano. Mereka bertugas membuat penilaian sejauh mana persiapan dan daya tarik yang ditampilkan Desa Matano yang sudah ditetapkan sebagai Desa Wisata .
Menurut Hasratang, ada 7 kategori yang ditetapkan, homestay, digital dan kreatif, keunikan yang menjadi daya tarik pengunjung, suvenir, kelembagaan desa, toilet umum, dan CHSE (Cleanliness, Health, Safety, Environmental Sustainability).
"Inilah yang akan dikunjungi tim juri dan kreatif. Tujuannnya untuk mempromosikan wisata Desa Matano secara nasional," tambahnya.
Setelah tim dari Kementrian selesai, barulah rombongan Menteri Pariwisata Sandiaga Salahuddin Uno datang ke Luwu Timur mengunjungi langsung Desa Matano.(krm-akm/rhm)