Wabup Tana Toraja Harap Kerjasama Masyarakat Terkait Wabah PMK Pada Ternak Kerbau

  • Bagikan
Pertemuan dan rapat koordinasi Pemkab Tana Toraja, Tim Balai Besar Veteriner (BBVet) Maros dan Forkopimda terkait Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada ternak kerbau di Rujab Wakil Bupati Tana Toraja, Kota Makale, Tana Toraja, Rabu (6/7/2022) kemarin.

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, TANA TORAJA - Pemerintah Kabupaten Tana Toraja menanggapi serius setelah adanya penemuan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada 17 hewan kerbau.

Cara dilakukan Pemkab Tana Toraja yaitu melakukan kordinasi dengan Tim Medis Balai Veteriner Maros dan memberi imbauan kepada masyarakat atau pemilik kerbau.

Pertemuan dilakukan Wakil Bupati Tana Toraja, dr. Zadrak Tombeg, Sp. A di Rumah Jabatannya, Kota Makale, Tana Toraja, Rabu (6/7/2022) kemarin.

Wabup Zadrak menjelaskan pemerintah saat ini merespon cepat terkait PMK pada hewan kerbau yang telah mengarah ke suspect, tepatnya di wilayah Kelurahan Ariang, Kecamatan Makale.

“Pemerintah berupaya agar penyakit PMK ini dapat ditangani dengan cepat, karena apabila terus meningkat akan berdampak besar pada ekonomi dan budaya di Tana Toraja,” ujarnya dalam rilis, Kamis (7/6/2022).

Zadrak berharap seluruh stakeholder dapat bekerjasama untuk menekan peningkatan PMK di wilayah Tana Toraja.

Maka itu, Pemkab Tana Toraja saat ini mengeluarkan surat edaran imbauan kepada masyarakat agar untuk sementara tidak memasukkan dan mengeluarkan ternak kerbau.

Imbauan itu berlaku hingga keluarnya hasil investigasi Tim Balai Besar Veteriner (BBVet) Maros dan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan.

Kepala Balai Besar Veternier Maros, Risman Mangidi turut hadir pada rapat pertemuan itu mengatakan PMK pada kerbau tidak berbahaya bagi kesehatan manusia namun tetap diwaspadai.

Turut hadir pada pertemuan penanganan wabah PMK pada kerbau yakni jajaran Forkopimda Tana Toraja dan sejumlah OPD terkait. (risna)

  • Bagikan