Ketum PMTI Pusat : Landasan Bekerja UUD 1945, Pancasila, dan AD/ART

  • Bagikan
Koordinator KYP yang juga Ketua PMTI Kalteng, Irbar Pairing (kedua kiri) bersama Ketum PMTI Pusat Mayjen TNI (Purn) Yulius Selvanus Lumbaa. IST
  • Dihadiri Pangdam XIV Hasanuddin, Ketua PW PMTI Kalteng, dan Tokoh Toraja

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, MAKASSAR --- Ketua Umum (Ketum) PMTI Pusat Mayjen TNI (Purn) Yulius Selvanus Lumbaa, mengingatkan pengurus wilayah Perhimpunan Masyarakat Toraja Indonesia (PMTI) Sulsel untuk hadir di tengah-tengah masyarakat Toraja. Kalau ada masalah, carikan solusi. Ini sesuai dengan motto PMTI. "Simpul distribusi, solusi".

Kemudian ketum PMTI mengharapkan pengurus wilayah PMTI Provinsi Sulsel agar bersinergi dengan program TNI. Dan program Pemerintah Pusat/Daerah serta juga bisa bersinergi dengan PMTI Pusat. "Khususnya program kewilayahan," ujar Mayjen TNI (Purn) Yulius Selvanus Lumbaa.

Tak hanya itu, ketum PMTI kembali mengingatkan bahwa dalam bekerja tetap memedomani Undang Undang Dasar Tahun 1945. Dan, Pancasila landasan dalam bekerja. Kemudan AD/ART pusat maupun wiayah. "Program kerja nanti dilaksanakan, disinergikan dengan pusat," imbuhnya, serius.

"Sekali lagi kalau ada masalah carikan solusi. PMTI adalah keluarga, PMTI adalah ormas khusus Toraja," tambahnya. Lanjutnya, "pesan saya apabila ada masalah dengan keluarga lain, mari duduk bersama-sama. Satu atap, satu tongkonan, kombongan. Carikan solusi sama-sama".

Ia menegaskan PMTI adalah induk dari organisasi-organisasi Toraja yang ada. "Sehingga tidak ada opini, saya memaksakan merubah nama. Bila tidak ada organisasi, bentuklah PMTI yang baru," harap dia.
Pelantikan pengurus wilayah perhimpunan masyarakat Toraja Indonesia Provinsi Sulsel periode 2022-2027 berlangsung di Balai M Yusuf (Gedung Manunggal), Rabu 6 Juli 2022.

Ketua PW PMTI Sulsel yang dilantik adalah Kol Inf Henry Batara. Ketua harian adalah Mario David. Kemudian bendahara PW PMTI Sulsel Ir Dewi Sartika Pasande, M.Sc.
Kol Henry lahir di Rantepao. Lulusan akademi militer 1988 dan tugas di Komando Pasukan Khusus TNI AD.

Ia banyak terlibat di berbagai operasi militer. Operasi militer di Timur-timur, Aceh. Sekarang staf ahli panglima kodam Hasanuddin. Hadir dalam acara pelantikan Pangdam XIV Hasanuddin, Mayjen TNI Andi Muhammad Bau Sawa Petta Lolo, SH, MH, Ketua PW PMTI Kalteng, Ir Irbar Pairing Senobua, MT, dan Saltima Ri'pi Tangjong Ketua PD PMTI Kab Bogor, serta yang mewakili gubernur, Kajari, Kapolda, dll.

Ketua Wilayah PMTI Sulsel, Kol Inf Henry Batara, mengucapkan banyak terima kasih atas dukungan moril terhadap dirinya. Ia siap memajukan PMTI Sulsel.
''Saya akan laksanakan sebaik-baiknya sesuai janji kami selaku pengurus PMTI Sulsel," tegasnya.

Di tempat yang sama, Pangdam Kodam Hasanuddin, Muhammad Datu Sawa Peta, meminta PMTI Sulsel menyongsong indonesia maju. "Saya juga jelaskan bahwa saya asli Toraja. Bukan abal-abal," tegas Pangdam. Pangdam adalah keturunan raja Toraja dan Sangalla. "Puang Sangalla kakek saya," tandasnya.

Ia juga mengucapkan selamat kepada ketua yang dilantik. "Emban amanah yang baik. Ini wadah tingkatkan kerjasama, kekeluargaan yang ada di Sulsel. Selaku pangdam berharap pmti Sulsel dapat menghimpun untuk mewujudka program. Beri kontribusi pembangunan nasional," imbuhnya.

Sementara itu, Ketua PW PMTI Kalteng Ir Irbar Pairing Senobua, MT mengucapkan selamat atas pelantikan pengurus PMTI Sulsel. "Selamat menjalankan roda organisasi," ujar Irbar kepada Palopo Pos.

Sesuai dengan arahan ketum PMTI Pusat, Irbar Pairing sangat merespon dan PMTI Kalteng siap memerhatikan arahan ketum. "PMTI adalah rumah kita. Di PMTI kita bersama-sama membangun masyarakat Toraja," ucap Irbar, yang belakangan ini namany mulai Mewacana di bursa pilwalkot Palopo.

PMTI, kata dia, adalah alat untuk pemersatu. Baik sesama warga Toraja. Maupun keluarga lain di tengah-tengah masyarakat. "PMTI adalah pemersatu bangsa, pancasila, bhineka tunggal ika," terangnya.

Kemudian di PMTI tentu menghargai perbedaan dan selalu membangunbdan mengedepankan sikap toleransi. "Toleransi memperlakukan orang lain yang berbeda. Termasuk sikap positif seperti menghargai dan menghormati orang yang berbeda agama, ras, bahasa, suku, dan budaya," tegas Irbar. "Kita harus selalu merujuk pada sikap saling menghargai antar sesama," kuncinya.(ary)

  • Bagikan

Exit mobile version