Anies, Prabowo, Ganjar. --net--
PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, JAKARTA-- Pertarungan ketat bakal mewarnai pemilihan presiden 2024 mendatang. Dua pasangan ini, yakni Prabowo Subianto-Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan-Agus Harimurti Yudhoyono, disebut-sebut lawan yang saling menjegal.
Sebuah Lembaga Survei dan Polling Indonesia (SPIN) menyatakan, Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto selalu unggul dalam skenario pasangan calon presiden (capres) dan wakil presiden (cawapres) 2024.
Itu bisa menang jika Prabowo yang dipasangkan dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Dalam simulasi dua pasangan capres-cawapres, Prabowo yang dipasangkan dengan politikus PDIP Ganjar Pranowo, mengungguli Anies yang dipasangkan dengan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Wacana duet Anies-AHY diketahui menguat seiring kunjungan Partai Demokrat ke NasDem pada 23 Juni lalu. Diketahui, Anies salah satu tiga nama usulan capres partai besutan Surya Paloh itu.
"Temuan pada kategori pertama menunjukkan bahwa dalam kondisi Prabowo berpasangan dengan siapapun, pasti memenangkan pertarungan di mana persentase keterpilihannya selalu di atas 60 persen," demikian dikutip dari situs SPIN, Jumat , 8 Juli 2022.
Masih dalam skenario dua pasangan, Prabowo kemudian dipasangkan dengan Puan. Hasilnya, keduanya mengungguli pasangan Ganjar-Anies. Begitu pula saat Prabowo dipasangkan dengan Muhaimin Iskandar (Cak Imin), juga unggul dari pasangan Anies-Andika Perkasa.
Sementara dalam skenario tiga pasangan, SPIN coba memasangkan Prabowo dengan Khofifah Indar Parawansa. Keduanya yang melawan pasangan Puan-Ganjar, dan Airlangga-Erick unggul dengan perolehan 52,1 persen.
Survei SPIN diketahui menempatkan Prabowo dengan tingkat popularitas dan elektabilitas tertinggi dari beberapa nama lain seperti Ganjar dan Anies.
Dalam sebuah pertanyaan tertutup, Prabowo dipilih 29,3 persen responden jika Pemilihan Presiden (Pilpres) digelar hari ini. Menggungguli Anies dan Ganjar.
Survei SPIN dilakukan terhadap 1.230 responden selama kurun waktu 25 Juni sampai 5 Juli 2022.
Teknik sampel dalam survei tersebut menggunakan probability sampling dan multistage random sampling, varian area random sampling, dengan margin of error sekitar 2,8 persen.
Sementara, skenario SPIN ini berbeda dengan survei pasangan capres-cawapres yang dirilis Charta Politika pertengahan Juni lalu. Dalam sejumlah skenario, nama Ganjar justru memuncaki beberapa skenario pasangan capres cawapres.
Dari empat simulasi pasangan capres-cawapres yang dibuat Charta Politika, persaingan paling ketat terjadi bila Ganjar berpasangan dengan Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil melawan Anies-AHY serta Prabowo-Cak Imin.
"Ganjar-Ridwan 36,5 persen, Anies-AHY 28,8 persen, dan Prabowo-Muhaimin 24,8 persen," demikian dikutip dari dokumen hasil survei Charta Politika yang dilansir cnnindinesia.com, Senin (13/6).
Adapun survei Poltracking Indonesia, menyatakan pasangan Ganjar dan Erick Thohir memiliki elektabilitas sebagai capres-cawapres paling tinggi dibanding pasangan lainnya.
Ganjar-Erick unggul dengan elektabilitas 27,6 persen dari Prabowo Subianto-Puan Maharani dengan elektabilitas sebesar 20,7 persen. (net/pp)