Goda Demokrat Gabung KIB, PAN: Ayolah Partai Demokrat jangan Malu-malu

  • Bagikan
AHY

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, JAKARTA-- Rupanya Partai Amanat Nasional (PAN) masih terus merayu Demokrat untuk bergabung di Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Dengan bergabungnya Demokrat nanti, maka peluang Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) untuk didorong maju pada pemilihan presiden juga makin terbuka lebar.

Wakil Ketua Umum Partai Golkar Firman Soebagyo mengatakan, kolaborasi antarpartai politik merupakan sebuah hal yang lazim.

Setiap parpol harus membangun koalisi dengan parpol lain yang memiliki visi dan misi yang sama. Jika ada penambahan anggota koalisi baru, hal itu tergantung kebijakan para petinggi parpol di KIB.

“Tiga petinggi partai ini akan mempertimbangkan dalam arti plus minus, visi misi sama enggak, visi perjuangan sama enggak, untung ruginya gimana kan begitu,” ucapnya.

Desas desus akan bertambahnya anggota baru KIB semakin kencang. Setelah Partai Keadilan Sejahtera (PKS), kini mencuat Partai Demokrat disebut-disebut bakal masuk gerbong yang sebelumnya dibentuk Golkar, PAN, dan PPP.

Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Viva Yoga Mauladi bahkan meminta kepada Demokrat untuk tidak malu-malu jika memang ingin masuk dalam poros KIB.

“Ayolah Partai Demokrat jangan malu-malu untuk bergabung di KIB. KIB akan senang jika PD ikut bergabung,” kata Viva saat dihubungi awak media akhir pekan lalu.

Ia optimis, jika benar Partai Demokrat masuk gerbong KIB maka hal itu akan menambah kekuatan koalisi dalam menghadapi pilpres 2024 nanti.

Apalagi melihat dari visi misi dan gagasan partai, relatif Partai Demokrat tidak ada perbedaan signifikan dengan KIB.

“Hal itu tentu menjadi hal positif untuk saling bersinergi,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Arus Survei Indonesia (ASI) Ali Rif’an menilai Koalisi Indonesia Bersatu harus membuka diri menerima Partai Demokrat bergabung.

Sebab, dengan menerima Demokrat atau Ketum AHY kekuatan politik gerbong KIB makin menguat.

Selain posisi tawar politiknya makin kuat, dengan banyaknya partai yang bergabung, Ali membaca KIB akan mampu mengunci partai lainnya.

“Karena makin banyak partai bergabung dengan KIB positioning-nya makin kuat dan bisa mengunci partai lain,” demikian kata Ali Rif’an.

Terkait sosok AHY di KIB, mahasiswa Doktoral Politik Universitas Indonesia ini berpendapat daya tawar politik yang paling relevan, putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) diusung menjadi calon wakil presiden (Cawapres). (fajar/pp)

  • Bagikan