PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, PALOPO-- Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota (Pilwalkot) Palopo 2024 mendatang diprediksi bakal tarung bebas. Sejumlah kalangan dari berbagai latar belakang saat ini mewacana untuk maju, baik dari kalangan politisi, pengusaha, dan birokrasi.
Seperti, ketua Golkar Palopo, Rahmat Masri Bandaso (RMB), Ketua PPP Palopo, Haidir Basir (HB), Farid Kasim Judas (FKJ), Muhammad Kamal Dakka (MKD), dan Akhmad Syarifuddin alias Ome.
Beberapa nama ini mulai memberikan isyarat akan maju sebagai 01 calon Wali Kota Palopo. Bahkan, ada pula diantara mereka sudah melakukan pergerakan secara massif untuk merebut simpati masyarakat.
Adapun RMB, bukan rahasia lagi untuk meramaikan persaingan tersebut. Hal ini, dalam setiap momentum menegaskan siap maju sebagai calon Wali Kota Palopo. Demikian pula halnya, HB. Salah satu mantan dari kalangan birokrasi Pemkot Palopo ini turut dipastikan menjadi calon Wali Kota ke depan.
Itu pula terlihat keberadaan HB yang memegang kepemimpinan partai politik PPP di Palopo. Ada juga FKJ. Sejauh ini, kepala BKPSDM Kota Palopo yang tak lain putra Wali Kota Palopo saat ini juga diprediksi maju.
Demikian juga MKD. Salah satu kalangan pengusaha ini ikut mewacanakan diri akan mengambil bagian dalam perhelatan Pilwalkot sebagai calon 01 dan termasuk Ome. Ome yang merupakan mantan Wakil Wali Kota periode sebelumnya juga sudah memiliki pengalaman sebagai calon 01 pada 2018 lalu. Dari pengalaman yang dilaluinya sehingga menguat kembali untuk maju.
Dosen Ilmu Sosial Politik Unanda Palopo, Kasmad Kamal, Sos, MSi, yang dimintai tanggapannya mengatakan bahwa perhelatan Pilwalkot mendatang bakal terjadi pertarungan bebas. Ada beberapa figur mulai mewacana saat ini.
Kendati demikian, menurut Kasmad Kamal bahwa kalangan yang ingin maju sebagai calon 01 ke depan mulai saat ini sudah harus melakukan investasi sosial dan beberapa langkah lainnya "Tentu harus bergerak dalam bidang kemasyarakatan sebagai bekal para bakal calon," katanya, Selasa 12 Juli 2022.
Selain itu, diperlukan investasi politik. Maksudnya, bagi figur yang ingin maju perlu menjadi pengurus teras partai politik untuk memudahkan langkah sebagai calon. Selain itu, investasi ekonomi. Dimana dalam perhelatan politik tidak sedikit membutuhkan biaya termasuk membangun relawan, baik dari kalangan menengah ke atas maupun ke bawah.
"Tentu yang tak kalah penting juga adalah keberadaan figur yang dibutuhkan masyarakat. Masyarakat tentunya harus mengetahui visi dan misi seorang calon pemimpin. Bagi saya seorang calon ini memiliki pemikiran ke depan, memiliki kemampuan adaptif dan memiliki visi lintas sektor," terangnya. (rul/ikh)