Masukan Ketua Yayasan Budi Bhakti Palopo ke Irbar
PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, PALOPO-- Ir Irbar Pairing Senobua, MT menyempatkan diri bersilaturahmi dengan sejumlah pihak. Di momen lebaran Idul Adha, Minggu, malam, figur yang dikenal dengan jargon politik toleransi holistik menemui tokoh Tionghoa Palopo.
Berdiskusi dan mendengar apa yang menjadi harapan mereka ke depan. Sekalian masukan-masukan mereka terkait dengan wacananya meramaikan bursa pilwalkot Palopo tahun 2024.
Selain menjaring aspirasi di warung kopi, Irbar Pairing Senobua selama di Kota Palopo melakukan penjaringan dan diskusi di rumah makan.
Seperti yang dilakukan di RM Losari Jaya. Ia dan Benny Wijaya, ketua yayasan Budi Bhakti Palopo tampak berbincang santai dan penuh keakraban.
Sesekali mereka juga terlibat canda tawa. Momen pertemuan ini dimanfaatkan Irbar untuk meminta masukan-masukan tokoh Tionghoa Palopo tersebut.
Ada banyak pandangan-pandangan dimunculkan. Ia menyebutkan bahwa masyarakat Palopo ini multi kultural. Semua suku ada.
Ia juga sedikit paham karakteristik pemilih di Kota Palopo. Cenderung berdinamika. "Itu intinya," ujar Benny.
Selain itu, ia juga menyarankan agar Irbar kalau mau maju di pilwalkot Palopo supaya tidak terlalu terjebak dengan persoalan money politics. Sebaiknya bermain pada tataran gagasan dan ide. "Itu lebih baik," kata dia.
Dan yang terpenting pandangan ketua yayasan Budi Bhakti Palopo ini. Ia menitip pesan langsung ke Irbar. "Jangan mau bayar pemilih dengan yang, tapi bayar dengan ide-ide dan gagasan," ujar Beny.
Kenapa demikian? Supaya masyarakat diajak untuk menjadi pemilih cerdas. Memilih dengan berdasarkan program si bakal calon.
Apalagi, ia sudah banyak dengar ide dan gagasan yang dibangun Irbar untuk Palopo lebih baik ke depan. Menitikberatkan pada toleransi holistik. Rasa toleransi dihadirkan dalam setiap perkembangan. Dalam rangka membangun Kota Palopo.
Menanggapi hal itu, Irbar Pairing sangat berterima kasih atas masukan-masukan tokoh Tionghoa tersebut. Ia sangat mengapresiasi. "Siap. Terima kasih atas masukan-masukannya," ucap Irbar.
Sekali lagi, jelas Irbar, toleransi holistik menyentuh ada semua aspek. Toleransi antaragama, itu sudah harga mati. Di luar itu, banyak hal yang bisa ditoleransikan. (ary)