Ansir Ismu. --ist--
PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, PALOPO-- Mantan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Palopo, Ansir Ismu kini ingin berkarir di dunia politik.
Ia pun tanpa ragu menyatakan pensiun dini sebagai pegawai negeri sipil (PNS) atau aparatur sipil negara (ASN)
Sosok yang begitu familiar di masyarakat ini, ingin mewakafkan dirinya di dunia politik. Ia akan mengendarai Partai Demokrat maju dan bertarung di Kota Palopo.
Keputusan terjun ke dunia politik setelah mengabdi selama 30 tahun 11 bulan dengan posisi golongan IV C.
Menurut Ansir Ismu, membuat keputusan untuk pensiun dini tidaklah mudah. Namun, demi anak dan cucu, semua dia lakukan.
''Pada Oktober 2021 Allah SWT, punya rencana lain, yakni Istri saya Hj, Kartini Ansir telah mendahului kami semua menghadap Allah SWT secara tiba tiba. Di saat itulah saya beserta anak cucu sangat kehilangan sosok ibu yang sangat kami sayangi sama keluarga. Saya bersama anak ikhlas atas kepergian almarhumah. Untuk itu saya memohon petunjuk Allah SWT dan seijin keluarga besar memutuskan untuk mempercepat pensiun dini selaku ASN di Pemda Luwu. Yang mana pada 02 Februari 2022 resmi saya pensiun dengan masa kerja 30 tahun 11 bulan,'' katanya.
Artinya, masih ada sektar enam tahun masa pengabdian selaku ASN jika mengikuti masa pensiun normal 60 tahun. Namun, ini demi rasa cinta dan sayang kepada anak dan cucu serta amanah almarhumah semasa hidupnya serta kelanjutan beberapa usaha.
Ansir Ismu sendiri saat menjadi PNS, karirnya terus menanjak. Gebrakan kreativitas yang dilakukan mendapat penghargaan.
Karirnya di PNS yakni sebagai Kepala Pusat Niaga Palopo, lalu Lurah, kemudian jadi camat. Karirnya pun makin cemerlang. Ia diangkat sebagai Kabag Humas yang selanjutnya menjadi Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Kadis Budpar) Palopo. Setelah itu, berkarir di Luwu sebagai Kabag Humas dan pada akhirnya memilih pensiun dini.
Saat bertugas sebagai Lurah di di Kelurahan Lagaligo banyak prestasi didapat. PKK Lagaligo sukses terbaik di TK Provinsi Sulsel. Mendapatkan penghargaan dari provinsi saat itu selaku pencetus kawin/nikah massal sebanyak 4 kali.
''Ada 315 pasang pengantin saat itu. Juga, penghargaan atas kepedulian senam lansia, serta kunjungan wartawan asing /luar negeri atas program Senam lansia,'' katanya.
Setiap nikah dan melahirkan wajib menanam bibit pohon dalam program penghijauan.
''Mewakili kota Palopo meraih Fipo Award Fajar Institut Pro Otonom) dalam program Inovasi Gerakan Sayang Ibu (GSI),'' katanya.
Selanjutnya, mendapat kepercayaan seminar di luar negeri Atas Gerakan Sayang Ibu.
Juga, mewakili Sulsel ke TK nasional dalam program Kecamatan Sayang ibu (KSI) dan akhirnya masuk di TK Nasional.
''Alhamdulillah meraih predikat Selaku Camat Teladan TK Sulsel dalam bidang Kesehatan masyarakat dari Menteri Kesehatan dan Menteri Pemberdayaan Perempuan,'' kata Ansir Ismu mengenang saat masih berkarir sebagai ASN.
Selanjutnya kembali masuk nominasi Inovasi kreativitas Kota Palopo dalam program ke dua Fipo yakni data base Golongan darah MOU kerja SM camat dan STIKES Mega Suana saat itu serta program Rumah Bebas Rokok (RBR).
Saat menjabat Kabag humas Luwu, Humas Protokol Luwu meraih tiga predikat Green Award dari gubernur serta Pameran terbaik dua Humas protokoler Pemkab Luwu. Ini suatu prestasi yang cukup membanggakan.
Saat menjabat Kadisbudpar Palopo, pihaknya membentuk PHRI, ASITA Kota Palopo dan Perda Kepariwisataan dan Perda Cagar Budaya mewakili Sulsel ajang Putri Indonesia ke TK nasional, mewakili Palopo ke Provinsi dan sukses dalam pentas seni dan tari.
''Olehnya, saya dapat melaksanakan tugas dan pengabdian selama 30 tahun 11 bulan saya ucapkan terima kasih kepada Bapak Wali kota Palopo, Bupati Luwu, dan semua teman seperjuangan atas kepercayaan dan kerjasamanya selama bertugas baik di Pemkot Palopo maupun di Pemkab Luwu,'' katanya.
Juga, permohonan maaf sebesar besarnya kepada semua pihak selama bertugas. Karena, pasti banyak kekurangan dan kesalahan selama dalam pengabdian. (*/uce)
