Untuk Lobi Pencabutan Moratorium DOB, Loloskan Provinsi Tana Luwu dan Luteng
PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, PALOPO -- Yang Mulia Datu Luwu, La Maradang Mackulau SH Opu To Bau, di acara Pelantikan Ketua Umum Kerukunan Keluarga Luwu Raya (KKLR) H. Arsyad Kasmar dan pengurusnya masa amanah 2022-2027 di Ballroom Hotel Sultan, Jakarta, pekan lalu, kembali mengingatkan kepada segenap Wija To Luwu (WTL) kalau Provinsi Tana Luwu harga mati!
"Provinsi Tana Luwu itu harga mati. Tidak ada argumen lain dan analisa apapun juga untuk mensejahterakan masyarakat Tana Luwu selain mandiri menjadi provinsi," kata YM Datu lalu disambut takbir dan tepuk tangan dari para hadirin yang ada di dalam ruangan waktu itu.
Sejalan dengan itu, YM Datu juga memberitahukan kalau pada 19 Juni 2022, lalu dibentuk komite percepatan pembentukan Provinsi Tana Luwu dan pengukuhan Tim KOMPPAK yang diketuai Amsal Sampetondok, khusus mengurus baik-baik Kabupaten Luwu Tengah.
Hanya saja, oleh sejumlah kalangan menilai seperti dikatakan politisi Gerindra Sulsel, Bachrianto Bachtiar yang diwawancara Palopo Pos di Hotel Sultan Jakarta, akhir pekan lalu, kalau perjuangan Provinsi Tana Luwu memang masih terkendala syarat dari segi jumlah daerah. Yakni, minimal 5 kabupaten. Dan jalan satu-satunya untuk bisa memuluskan jadi provinsi dengan meng-gol-kan Kabupaten Luwu Tengah.
Hanya saja, pembentukan Kabupaten Luwu Tengah atau yang dikenal dengan istilah Luteng masih terganjal moratorium Daerah Otonomi Baru (DOB) dari pemerintah. Namun, sesungguhnya itu juga bisa dilakukan lewat pendekatan politis, sama dengan pembentukan lima provinsi baru di Papua yang baru-baru dilakukan Kemendagri.
"Dari segi persyaratan DOB Luteng sudah tidak ada masalah, tinggal pencabutan moratorium yang jadi kendala. Nah, di sini sudah seharusnya dilakukan upaya untuk menemui langsung Presiden Jokowi. Tidak lagi harus "tawaf" ke DPR, DPD, dan instansi lainnya," ujar Bachrianto yang akrab disapa Pak Dosen.
Di Tana Luwu banyak tokoh-tokoh yang bisa memiliki akses menemui langsung Presiden Jokowi. "Ini yang harus dilakukan segera agar moratorium DOB itu dicabut segera," sebutnya.
Sebelumnya, YM Datu Luwu juga mengancam akan mundur sebagai Datu, jika Luteng ini tidak jadi. Karena tidak ada gunanya sebagai Datu Luwu, jika segenap WTL tidak mendukung pembentukan DOB Luteng dan Provinsi Tana Luwu.
Komite Pembentukan Provinsi
Diketahui Komite Percepatan Pembentukan Provinsi Tana Luwu dikukuhkan di Jakarta, Ahad 19 Juni 2022, lalu, dimana sebagai Ketua Komite, Luthfi A Mutty, Sekretaris Jenderal Badaruddin A Picunang, dan Bendahara Hj Andi Idanursanty.
Rakor dilakukan di Royal Kitchen, Bellagio Mall Ground Floor 16, Jakarta, dihadiri sejumlah tokoh Tana Luwu. Seperti, Annar Salahduddin Sampetoding, Luthfi A Mutty, Hj Andi Idhanursanty, Hartawaty A Djelling, Badaruddin A Picunang, Salmawati Badar, Dewi Sartika Pasande, Putri Indonesia Adila, Ryan Latief, dan Andi Duraebah.
Dijelaskan Ketua Komite Pembentukan Provinsi Tana Luwu, Luthfi A Mutty yang dihubungi Palopo Pos, Ahad, kemarin, kalau, rakor yang berjalan singkat dan padat itu, menghasilkan sejumlah rumusan dan langkah-langkah yang akan dilakukan segera.
Di antaranya, harus fokus pada upaya mencabut moratorium pembentukan DOB. Kedua, perlu dibentuk kaukus Wija To Luwu (WTL) yang berada di DPR RI, yang sifatnya lintas partai dan lintas dapil. Ketiga, penyediaan kantor sekretariat di kawasan Kuningan, JL. Rasuna Said, Jakarta.
Ditambahkan, Annar S Sampetoding, salah satu tugasnya sebagai formatur telah tuntas dikerjakan seiring dengan terpilihnya ketua, sekjen, dan bendahara. Ia pun kini sebagai penasehat bersama Dewi Sartika Pasande dan beberapa nama lainnya.
Dalam pertemuan, kemarin, Annar juga menyebutkan, telah disepakati time schedule dari komite serta budget plan selama proses pembentukan Provinsi Tana Luwu.
Selain itu, setelah terbentuknya pengurus Komite Pembentukan Provinsi Tana Luwu, dalam waktu dekat juga akan dibentuk Komite Pembentukan Kabupaten Luwu Tengah. "Jadi kerjanya secara simultan, paralel, dan saya yakin ini bisa terwujud, terbentuk, saya yakin," ucapnya dengan yakin.
"Alhamdulillah Komite Pembentukan Provinsi Tana Luwu telah terbentuk yang dipimpin oleh Opu Luthfi sebagai ketua, Opu Idhanursanty sebagai bendahara, dan Opu Badaruddin sebagai Sekjen, Ketua Dewan Penasehat Annar S Sampetoding, Ketua Dewan Pengawas YM Datu Luwu La Maradang Mackulau, ketua komite langsung tancap gas membentuk tim kaukus orang Luwu atau Wija to Luwu yang berada atau duduk DPR RI dari seluruh Indonesia sebanyak 8 orang yang dipimpin oleh Syarif Hasan, Syarifuddin sudding, Hasan Saleh, dan Anwar Hafid.
Selesai tanggung jawab saya kepada keluarga saya wija to Luwu perjuangan selanjutnya mari wija to Luwu bekerja gotong royong bersama dan kompak menyelesaikan perjuangan karena kemenangan sudah didepan mata, ewakoooo," pungkasnya. (idr)