Seorang Security Kejari Palopo Tewas Tertimpa Pagar Besi Saat Amankan Aksi
PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, PALOPO -- Aksi demo yangs empat damai, berubah anarkisdi depan Kejaksaan Negeri Palopo oleh sekelompok mahasiswa yang menuntut penuntasan kasus dugaan korupsi, berakhir tragis, dengan menelan satu korban jiwa.
Sekelompok mahasiswa yang tergabung dalam aliansi Gerakan Mahasiswa Peduli Uang Rakyat (GEMPUR) ini, itu dipimpin oleh Jenderal Lapangan, Bregi Corado dan Wakil Jenderal Lapangan, Faisal mulai melakukan aksi sekira pukul 14:00 Wita. Aksi yang berjalan kurang lebih dua jam, itu berakhir setelah terjadi insiden salah seorang security Kejari Palopo tertimpa pagar gerbang. Namanya Abdul Aziz (62) salah satu Security kejaksaan warga Batara, Kelurahan Boting, Kecamatan Wara, Kota Palopo, menjadi korban tertimpa pagar saat massa aksi mulai anarkis.
Korban sempat dilarikan ke UGD RSUD dr Palemmai Tandi, akan tetapi diduga akibat ditimpa gerbang besi kejaksaan yang berat hingga mengakibatkan korban mengalami luka dalam di bagian kepala. Lalu oleh tim dokter korban dinyatakan meninggal dunia saat mendapat perawatan luka yang dialami.
Sementara itu, pasca insiden yang merenggut nyawa almarhum, pihak kepolisian Polres Palopo langsung memasak garis pembatas sekitar area tempat kejadian perkara (TKP). Tim Inafis juga telah diterjunkan untuk melakukan olah TKP dan saat ini sedang dilakukan proses penyelidikan.
Kapolres Palopo AKBP Muhammad Yusuf Usman SH, SIK., MT yang dikonfirmasi terpisah, dia menegaskan kasus tersebut masih dalam tahap penyelidikan. Kemudian untuk membantu proses penyelidikan, pihaknya telah mengamankan pagar yang menimpah almarhum, kemudian juga rekaman CCTV yang terpasang di sudut gedung kejaksaan yang tepat menyorot ke arah gerbang (TKP). Tidak hanya itu, sejumlah kendaraan sepeda motor yang dikendarai peserta aksi juga turut diamankan di Polres Palopo.
"Insiden maut itu, masih kita lakukan penyelidikan. Saat ini sudah ada 9 orang mahasiswa yang ikut aksi diamanakan. Untuk rekaman CCTV, itu juga akan kita buka untuk membantu proses penyelidikan," kata Yusuf Usman.
Untuk diketahui, aliansi Gempur ini melakukan aksi demontrasi di depan Kejari Palopo lantaran sejumlah kasus dugaan pidana korupsi yang belum dituntaskan. Diantara kasus yang didesak oleh aliansi GEMPUR ini, diantaranya pengadaan kandang ayam, pembangunan Puskesmas, kripik zaro dan sejumlah proyek fisik yang diduga bermasalah.
Menanggapi tuntutan mahasiswa, Kajari Palopo Agus Riyanto, menyebut pihaknya masih menunggu hasil perhitungan kerugian keuangan negara (PKKN) dari Badan Pemeriksa Keuangan. (ria-ded/idr)