TERBARU! Ini 4 Temuan Terkait Kematian Brigadir J, Ada Dugaan Penyiksaan?

  • Bagikan
Kuasa hukum keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak. Foto: Fransiskus Adryanto Pratama/JPNN.com

Kuasa hukum keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak. Foto: Fransiskus Adryanto Pratama/JPNN.com

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, JAKARTA SELATAN-- Satu demi satu temuan terbaru didapatkan dari kematian Brigadir J, atau Nofryansah Yosua Hutabarat.

Kuasa Hukum keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak mengungkapkan, sejumlah temuan terbaru terkait kasus penembakan di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo.

Berdasar catatan JPNN (Grup PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID), ada empat temuan baru yang mengejutkan.

Temuan itu juga makin menguatkan dugaan Brigadir J disiksa terlebih dahulu sebelum mati ditembak.

Kuku dicabut.

Kamaruddin mengatakan bahwa pihaknya mendapati ada kuku Brigadir J yang dicabut. “Kukunya dicabut, nah kami perkirakan dia (Brigadir J, red) masih hidup waktu dicabut. Jadi, ada penyiksaan," kata Kamaruddin di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Kamis (21/7).

Oleh karena itu, Kamaruddin menduga kematian Brigadir J tidak hanya karena luka tembak.

Sayatan di hidung, bawah mata, dan bahu.

Temuan selanjutnya adanya bekas jeratan tali dan sayatan di tubuh polisi asal Jambi itu.

"Di leher ada jeratan semacam tali, itu diduga dari belakang kemudian ada sayatan. Di hidung ada sayatan sampai dijahit dan bawah mata, dan bahu (sayatan, red)," kata Kamaruddin.

Bolong di tangan dan perut.

Kamaruddin juga mengeklaim ada lubang di tangan Brigadir J. "Di bawah perut, jantung, tangan ada semacam bolong, itu bukan akibat senjata tetapi entah apalah penyebabnya, ada bolongan,” urai Kamaruddin.

Jari remuk.

Temuan keempat, yakni remuk di bagian jari Brigadir J. “Kemudian sampai jarinya patah, sehingga tidak ada lagi, kenapa tidak copot, karena hanya tinggal kulitnya saja, sudah remuk hancur," kata Kamaruddin.

Berdasar temuan tersebut, Kamaruddin menyakini Brigadir J mendapatkan penyiksaan oleh seorang psikopat.

"Saya sangat yakin betul bahwa ini adalah ulah psikopat atau penyiksaan. Karena itu, kami menolak cara-cara seperti ini di negara Pancasila," kata Kamaruddin.
Temuan dari Kamaruddin ini tentu bertolak belakang dengan keterangan resmi polisi. Polisi mengklaim Brigadir J tewas seusai terlibat baku tembak dengan Bharada E di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo pada Jumat, 8 Juli 2022 lalu. (jpnn/pp)

  • Bagikan

Exit mobile version