Iptu Akmad Risal SE
PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, PALOPO-- Kasat Reskrim Polres Palopo, Iptu Akmad Risal SE, terus bekerja.
Alhasil, dua DPO yang diduga kuat ikut melancarkan aksi demonstrasi di Kantor Kejari Palopo, yang menyebabkan security Kejari Palopo, Almarhum Abdul Azis, meninggal dunia, terkuak.
Keduanya tercatat berdomesili di Kabupaten Luwu Utara (Lutra).
Hanya saja, karena alasan penyelidilan dan takut akan kaburnya dua terduga, sehingga alamat lengkap mahasiswa itu belum bisa dibocorkan.
Adalah inisial IN dan KI.
"Yang jelasnya, mereka tinggal di Lutra. Insya Allah, pasti kami amankan," kata Akmad Risal, kepada Palopo Pos, di ruang kerjanya, Senin, 25 Juli 2022.
Pengganti AKP Andi Aris Abubakar SH MH itu menjelaskan, Polres Palopo, telah kedatangan Bupati Lutra, Hj Indah Putri Indriani.
Pada kesempatan itu, bupati sempat meyakinkan penyidik akan membantu pihak kepolisian untuk menyerahkan terduga ke Polres Palopo.
"Iya, semua ini demi keamanan serta kenyamanan masyarakat Kota Palopo. Olehnya itu, masyarakat diminta jangan terpancing oleh isu-isu pemecah belah yang dapat merusak tatanan kehidupan bermasyarakat di kota peraih tujuh kali piala adipura ini," bebernya.
Berproses Hukum
Surat Perintah Dimulainya Penyelidikan (SPDP) telah dikirim penyidik Polres Palopo, ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Palopo.
Saat ini sembilan mahasiswa yang diduga kuat ikut aksi dan terlibat saling dorong mendorong pagar, sudah mendekam di sel tahanan Mapolres Palopo.
Dua orang yang juga sudah dinyatakan tersangka, kini masuk Daftar Pencarian Orang (DPO).
Namun, penyidik saat ini masih bekerja dengan melakukan pengembangan dari kasus tersebut.
"Semua tersangka ini termasuk yang dua DPO perannya sama. Kita masih terus melakukan proses penyidikan termasuk pengembangan di lapangan. Bisa saja ada tambahan tersangka baru. Kita lihat saja nanti," kata Kasat Reskrim Polres Palopo, Iptu Akmad Risal SE, kepada Palopo Pos, di ruang kerjanya, Senin, 25 Juli 2022.
Perwira kelahiran Mamuju itu, menyebutkan, sembilan oknum mahasiswa itu, masing-masing inisial BC, RS, Y, S, A, IP, B, AN dan YP. Sedang dua DPO inisialnya, IN dan KI.
Semuanya merupakan warga Kabupaten Luwu Utara (Lutra).
Mantan Dikrimus Polda Sulsel dan Polrestabes Makassar itu,
Kasus yang menyita perhatian publik ini, masih kata dia, menjadi perhatian serius Polres Palopo.
Atasnya itu, penyidik sementara bekerja dengan melengkapi secepatnya berkas perkara selanjutnya segera dilimpahkan ke Kejari Palopo, untuk diproses.
"Biar bagaimanapun juga, kasus ini menyita perhatian banyak orang, sehingga kita pun harus bekerja keras menuntaskan kasus ini," bebernya.
Ditanya mengenai dua DPO yqng sampai detik ini belum ditangkap, pengganti AKP Andi Aris Abubakar itu berjanji, dalam waktu singkat dua DPO itu akan
ditangkap.
Pihaknya saat ini telah mengetahui keberadaan dua DPO.
Hanya saja, karena proses penyelidikan, sehingga tempat persembunyian pelaku dirahasiakan.
"Intinya kita sudah tahu dimana mereka berada. Doakan ya semoga tidak lepas dari pekan ini mereka sudah ditangkap," tegasnya.
Terkait dengan itu, kinerja Polres Palopo mendapat apresiasi dari teman almarhum Abdul Azis.
Adalah, Owen, teman security
Almarhum Abdul Azis ini, mengucapkan terima kasih kepada penegak hukum yang sudah bekerja maksimal menangani kasus yang menyebabkan sahabatnya itu meninggal dunia.
Owen yang juga Purnawiraan, merasa kehilangan atas berpulangnya salah satu rekan terbaiknya di Pos Jaga Kejari Palopo.
"Beliau (almarhum) sangat baik, tidak hanya saja, tapi semua yang ada di Kejari Palopo, merasakan yang sama. Semoga seluruh amal kebaikan almarhum semasa hidupnya mengantarkan almarhum ke sutga," tutup Owen, mengamini.(kahariting)