Penyemprotan
Sementara itu, di Rantepao, Pemerintah Kabupaten Toraja Utara terus melakukan berbagai upaya untuk menekan penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), terutama pada hewan kerbau di wilayahnya.
Salah satunya adalah dengan penyemprotan disinfektan, baik di Pasar Hewan Bolu maupun di kandang-kandang ternak milik warga. Bahkan pemerintah mengerahkan mobil pemadam kebakaran (damkar) untuk melakukan penyemprotan disinfektan udara di Pasar Hewan Bolu.
Pasar Hewan Bolu, Toraja Utara, dikenal sebagai pasar hewan terbesar di Indonesia. Ratusan kerbau dan ribuan babi ditampung dan dijual di pasar ini. Kerbau dan babi, bukan hanya sekedar binatang peliharaan warga, tetapi terkait erat dengan adat istiadat setempat.
“Treatmen yang kita lakukan saat ini adalah pemberian multivitamin, antibiotic, larutan penyegar, dan obat luka kepada hewan yang terpapar. Kemudian, kita juga lakukan penyeprotan disinfektan,” tutur Ketua Satgas PMK, yang juga Wakil Bupati Toraja Utara, Frederik Victor Palimbong, Selasa, 19 Juli 2022.
Langkah lainnya, lanjut Dedy, sapaan akrab Frederik Victor Palimbong, adalah melakukan lockdown lalu lintas hewan, baik yang mau masuk maupun keluar wilayah Kabupaten Toraja Utara.
“Satgas PMK bekerja sama dengan Polri dan TNI bertindak tegas terhadap hal ini (lockdown). Sudah ada satu kasus truk pengangkut ternak dari daerah lain kita pulangkan,” tegas Dedy.
Pemerintah juga mulai melakukan vaksinasi PMK terhadap kerbau, setelah menerima bantuan vaksin sebanyak 2.000 dosis dari Kementerian Pertanian.
“Mulai kemarin kita sudah lakukan vaksinasi. Targetnya Senin kemarin sudah selesai untuk 2000 ekor kerbau,” jelas Dedy. Dedy menghimbau kepada masyarakat dan peternak agar bekerja sama dengan pemerintah dalam membatasi penyebaran virus PMK ini. Salah satunya adalah segera melapor ke aparat pemerintah terdekat jika menemukan kerbau peliharaan memperlihatkan tanda-tanda PMK. Supaya cepat ditangani dan tidak menyebar ke hewan lain.
Sementara itu, berdasarkan data Satgas PMK Toraja Utara, per 15 Juli 2022 terdapat 129 ekor kerbau yang positif mengindap PMK. Dari jumlah itu, 13 ekor diantaranya sudah dinyatakan sembuh, termasuk 7 ekor di Pasar Bolu, yang terdeksi pertama kali. Yang masih dinyatakan positif sebanyak 109 ekor. Kemudian, ada 6 ekor kerbau yang mati serta 1 ekor yang dipotong bersyarat.
“6 ekor yang mati itu rata-rata kerbau kecil. Satu ekor yang kita potong bersyarat itu ada uang pengganti sebesar Rp 10 juta dari pemerintah pusat,” terang Dedy.
Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sulsel Investigasi Nurlina Saking menuturkan tim yang diturunkan ke Toraja akan melakukan investigasi. Ini untuk mengantisipasi timbulnya penyebaran PMK di Sulsel. Apalagi kasus suspek ini juga pertama kali muncul. "Sampelnya sudah diambil petugas Balai Besar Veteriner (BBVet) Maros. Hasilnya diharap segera keluar," jelasnya.
Pihaknya mencurigai kemungkinan 18 ekor kerbau ini terpapar PMK dari ternak yang masuk ke Sulsel pada 24 Juni lalu yang berasal dari Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB). Namun ini masih harus diinvestigasi.
"Memang ada masuk ternak tanggal 24 Juni dari Sumbawa, NTB," ungkapnya. Khusus di NTB memang ada 1 wilayah terjangkit PMK yakni Pulau Lombok. Belum ada laporan yang menunjukkan adanya kasus PMK di Sumbawa. "Makanya terus didalami lalu lintas ternak agar dapat mengetahui pintu masuk virus PMK.
Sebelumnya diberitakan, Dinas Peternakan Tana Toraja melaporkan temuan 18 ekor kerbau bergejala PMK. Akibatnya jual beli ternak dihentikan untuk sementara. "Untuk sementara pedagang hewan ternak khususnya kerbau hentikan dulu mobilitas mendatangkan hewan ternak dari luar daerah dan aktivitas jual beli untuk sementara. Ini sampai ada hasil dari Maros. Sabar dulu," kata Bupati Tana Toraja Theofilus Allorerung kepada detikSulsel, Rabu (6/7).
Theofilus mengungkapkan ada 18 kerbau dari Kabupaten Jeneponto yang suspek atau memiliki gejala PMK. Kasus temuan gejala PMK kini ditindaklanjuti dengan mengirim sampel ke laboratorium di Maros.
"Makanya tadi langsung undang Balai Besar Veteriner (BBVet) Maros untuk mengambil sampel untuk diuji di laboratorium," tukasnya.(idr)
Sebaran Kasus PMK di Kota Palopo per Senin 25 Juli 2022
- Kecamatan Wara Selatan : 15 Ekor
- Kecamatan Wara Timur : 2 Ekor
- Kecamatan Sendana : 1 Ekor
- Kecamatan Wara : 1 Ekor
Total Ditemukan : 19 Kasus
- Hewan yang ditemukan terindikasi PMK dilakukan pemotongan bersyarat sesuai Kepmentan 518-2022.