PETUGAS saat mengangkat jenazah bocah yang tenggelam, selanjutnya dibawa ke rumah duka di BTN Merdeka, Minggu, 31 Juli 2022. --kahar iting--
PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID,PALOPO-- Ini peringatan keras bagi masyarakat Kota Palopo, khususnya para orang tua.
Betapa tidak cuaca yang tidak menentu terjadi belakangan ini, memaksa BMKG megekuarkan imbauan agar tetap meningkatkan kewaspadaan.
Jangan sampai kasus yang serupa terulang kembali.
Seperti yang dialami, bocah malang ini.
Dia ditemukan meninggal dunia di Sungai Pajalesang, Kota Palopo, saat tengah asyik mandi-mandi di tengah sungai, Minggu, 31 Juli 2022.
Adalah Pais (12) warga BTN Merdeka, Kecamatan Wara, Kota Palopo.
Korban tercatat masih berstatus sebagai pelajar di salah satu SMP yang ada di Kota Palopo.
Informasi yanh dihimpun Palopo Pos, menyebutkan, korban saat itu tengah asyik bermain di sungai.
Debit air memang agak tinggi dan arus lumayan deras.
Korban terseret arus dan sempat tenggelam.
"Iye, mandi-mandi di sungai dengan beberapa temannya. Korban terlihat oleh temannya terseret pusaran air kemudian tenggelam," kata Wahid warga yang ada di TKP.
Sementara itu, Ketua Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPD) Kota Palopo, Ricard mengatakan, korban meninggal dunia setelah terseret pusaran air sungai Pajalesang.
"Kejadiannya sekitar pukul 11.00 Wita, begitu kami terima informasi langsung ke TKP dan syukurlah korban kita temukan dan langsung di evaluasi ke rumah duka," kata Ricard.
"Korban mandi-mandi di sungai dan terseret pusaran air, makanya sempat tenggelam," sambung Ricard.
Ibu korban, Nurasuda dan bapaknya bernama Sardi, hanya bisa pasrah ketika melihat buah hatinya itu datang ke rumahnya sudah tidak bernyawa.
"Korban ditemukan meninggal dunia tidak jauh dari lokasi tenggelam," tutup Ricard.(kahar iting)