- Lewat Program Bedah Rumah 1.000 Unit di Tana Luwu
PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID MASAMBA -- Setiap orang tentunya berharap memiliki rumah idaman. Apalagi jika sudah menikah. Namun, tak semua impian itu, jadi kenyataan. Lantaran faktor ekonomi menjadi penyebab utama.
Di Tana Luwu dari data BPS Provinsi Sulsel, masih banyak keluarga masuk kategori kurang mampu.
Pemerintah hadir lewat pelbagai program untuk memberikan kemudahan setiap warga memiliki rumah idaman ini. Salah satunya adalah program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) atau yang dikenal dengan istilah bedah rumah.
Tahun 2022 ini, warga miskin di Tana Luwu mendapat alokasi kuota program bedah rumah sebanyak 1.000 unit. Kuota ini berkat perjuangan Anggota Komisi V DPR RI Fraksi Golkar, Muhammad Fauzi di Kementerian PUPR.
Pada kesempatan suatu kesempatan suami dari Bupati Luwu Utara, Hj Indah Putri Indriani ini berkeliling melihat langsung program BSPS apakah berjalan lancar dan tepat sasaran.
Tibalah di Desa Pao, Kecamatan Malangke Barat, Luwu Utara, 31 Juli 2022. Ia tiba di rumah milik Pak Saur. Salah satu dari ratusan warga penerima manfaat program BSPS di Desa Pao.
Pak Saur merasa terharu bertemu langsung dengan Abang Fauzi. Ia mengungkapkan terima kasih atas perjuangan Pak Fauzi sehingga akan memiliki rumah yang layak. Air matanya tak berhenti mengalir melihat rumah yang tadinya reot, kini menjadi bangunan yang indah dan kokoh.
Sebelumnya, rumah milik Saur beratap rumbia dan dindingnya dari papan yang sudah lapuk.
“Kami sekeluarga tak hentinya menngucap syukur dan terima kasih atas bantuan dari Kementerian PUPR yang telah diperjuangkan Pak Fauzi untuk kami,” ujar Saur berlinang air sambil mencium tangan Abang Fauzi.
Di dalam rumah ini, Pak Saur tinggal bersama istri dan tiga anaknya. Saur sehari-hari bekerja sebagai petani. Selama ini dia mengaku hanya bisa mimpi punya rumah yang layak bagi keluarganya.
“Terasa mimpi punya rumah layak, karena penghasilan kami sehari-hari tidak akan cukup membangun rumah. Bantuan ini sangat membantu kami. Sekali lagi terima kasih atas bantuan Pak Fauzi,” ujar Saur.
BSPS atau bedah rumah ini merupakan program aspirasi Muhammad Fauzi yang tersebar di Dapil III Sulsel. Untuk 2022 ini ada ribuan bedah rumah diperjuangkan Bang Fauzi.
“Allhamdulillah wujud dari BSPS di Desa Pao dan daerah lain di Dapil saya sudah 80 persen progres,” ujar Bang Fauzi di hadapan keluarga Pak Saur.
BSPS merupakan program dari Kementerian PUPR dirasa sangat membantu warga yang kondisi rumahnya sudah tidak layak.
“Kami di DPR terus mendorong agar program seperti ini terus berlanjut. Sebab, banyak sekali aspirasi yang masuk terkait program bedah rumah dan ini sangat dibutuhkan warga,” kata ujar Bang Fauzi saat peninjauan itu.
Program bedah rumah ini tak hanya fokus di Luwu Utara, program bedah rumah juga menyentuh rumah warga miskin di Kabupaten Luwu. Yakni Kota Belopa ada 50 KK yang mendapatkan bantuan dan 50 KK lagi milik warga di Kecamatan Walenrang-Lamasi.
Adanya bantuan tersebut, betul-betul dirasakan langsung masyarakat.
Sebab, di Walmas misalnya, baru kali ini mendapatkan bedah rumah yang jumlahnya mencapai 50 unit (KK).
Masyarakat pun berterima kasih kepada Abang, atas perhatiannya terhadap kesejahteraan masyarakat di wilayah cikal bakal Kabupaten Luwu Tengah (Luteng) itu.
"Iya, masyarakat sangat berterima kasih kepada Bapak anggota DPR RI, Muh Fauzi SE, atas perhatiannya terhadap masyarakat di Walmas," kata pendamping desa di Kecamatan Walenrang Barat (Walbar), Akib, kepada Palopo Pos.
Akib menyebutkan, di Walmas, khususnya di Desa Pompengan baru kali ini mendapatkan bantuan bedah rumah.
"Memang, selama ini tidak pernah, dan Alhamdulillah melalui Abang, masyarakat di Pompengan sudah bisa merasakan," bebernya.
Begitupun di Walbar, masih kata Akib, tepatnya di Desa Ilan Batu, masyarakat sangat berterima kasih sebab baru kali ini bantuan bedah rumah banyak yang masuk.
"Biasanya hanya 1 atau 2 KK saja. Semoga bisa diusulkan lagi berikutnya," harap Akib.
Cara Mendapat Bantuan BSPS
Lantas bagaimana caranya mendapatkan bedah rumah ini?
Pemerintah menyediakan program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) bagi masyarakat berpenghasilan rendah atau kurang mampu untuk merenovasi rumah agar semakin layak untuk ditinggali.
Mengutip situs resmi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), singkatnya BSPS atau bedah rumah adalah program dana bantuan renovasi rumah dengan pagu senilai Rp20 juta.
Nominal tersebut terdiri atas pagu pembelian bahan bangun senilai Rp17,5 juta dan upah tukang Rp2,5 juta. Dananya berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Dana BSPS ini diberikan secara utuh kepada masyarakat yang berhak menerima tanpa ada potongan sedikit pun. Masyarakat yang berhak menerima bantuan ini diberikan wewenang untuk menggunakan dana tersebut sesuai kebutuhan renovasinya masing-masing.
Tujuan program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya 2022 untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat agar bisa memiliki rumah yang layak huni, baik dari sisi prasarana, sarana, dan utilitas umumnya.
Sebab, rumah yang layak huni berperan besar terhadap tumbuh kembang keluarga ke depan.
Sementara hasil survei Kementerian PUPR menemukan jumlah rumah yang layak huni di Indonesia baru berkisar 54 persen. Harapannya, jumlah rumah yang layak huni di dalam negeri bisa meningkat menjadi 74 persen pada 2024.
Selain itu, program bantuan renovasi rumah 2022 ini juga diharapkan dapat meningkatkan kualitas lingkungan permukiman di berbagai daerah di Indonesia.
Siapa Saja yang Berhak Mendapatkan BSPS? Melansir Modul BSPS, berikut syarat dan kriteria penerima dana BSPS. Warga Negara Indonesia (WNI), sudah berkeluarga, masyarakat berpenghasilan rendah (MBR)
Bersedia membentuk kelompok, belum pernah menerima bantuan sejenis dari pemerintah, diutamakan yang telah memiliki keswadayaan dan berencana membangun atau meningkatkan kualitas rumahnya.
Syarat Objek Penerima
Rumah milik sendiri, satu-satunya, dan dihuni. Kerusakan pada komponen utama bangunan rumah, seperti atap, lantai, dan dinding. Ada kelengkapan komponen struktural bangunan. Ada kepemilikan lahan tempat bangunan rumah berada atau akan dibangun. Lokasi sesuai dengan rencana tata ruang
Pemilik rumah bisa mengajukan diri untuk menerima BSPS ke kepala desa/lurah setempat.
Kepala desa/lurah juga mendapat jumlah rumah tidak layak huni di daerahnya untuk diusulkan menerima BSPS.
Hasil usulan dan pendataan diteruskan ke bupati/wali kota, lalu ke kementerian.
Kementerian menetapkan jumlah penerima bantuan dan lokasinya.
Kementerian melakukan rekrutmen, pelatihan, dan penetapan tenaga fasilitator lapangan (TFL).
Tim Teknis dan TFL melakukan verifikasi fisik dan administrasi calon penerima bantuan.
Calon penerima bantuan menyusun proposal renovasi dibantu Tim TFL.
Kementerian menetapkan Surat Keputusan (SK) jumlah penerima bantuan dan lokasi.
Tim Teknis dan TFL memberi sosialisasi dan membentuk kelompok penerima bantuan dengan maksimal 20 orang per kelompok.
Tim Teknis dan TFL melakukan musyawarah kelompok, survei toko, dan harga bahan bangunan.
Tim TFL membuat daftar rencana pembelian bahan bangunan.
Penerima bantuan membuat rekening untuk menerima dana bantuan.
Pengiriman bahan bangunan tahap 1 dan 2.
Penerima bantuan mentransfer dana pembelian bahan bangunan ke toko bangunan (tahap 1 dan 2) dan penarikan upah tukang pelaksanaan renovasi rumah.(idris prasetiawan)