Jaga Kelestarian Flora dan Fauna, PT Vale Indonesia akan Bangun Kebun Raya Sawerigading Wallacea Park Seluas 120 Hektare

  • Bagikan
KEBUN RAYA. Team Leader Revegation PT Vale Indonesia, Harun Pandioga menjelaskan maket pembangunan Kebun Raya Sawerigading Wallacea Park di atas lokasi seluas 120 hektare saat menerima kunjungan media visiting di areal Nursery, Jumat pagi 5 Agustus 2022 ditemani Engineering Reklamasi PT Vale, Erlin Hari. IDRIS PRASETIAWAN/PALOPO POS

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID SOROWAKO -- Tak hanya melakukan eksplorasi mineral di areal pertambangan Blok Sorowako, tetapi PT Vale juga komitmen untuk menjaga kelestarian flora dan fauna di dalamnya.

Untuk menjaga itu, PT Vale kini tengah menjalankan project besarnya di bidang lingkungan, yakni membangun kebun raya yang diberi nama Sawerigading Wallacea Park (SWP).

Rencana itu dijelaskan Team Leader Revegation PT Vale Indonesia, Harun Pandioga saat menerima kunjungan media visiting PT Vale di areal Nursery, Jumat pagi 5 Agustus 2022.

Dikatakan Harun, nantinya luasan areal Sawerigading Wallacea Park 120 hektare dengan estimasi biaya yang dibutuhkan sebanyak Rp 47 miliar.

"Mirip-miriplah seperti Kebun Raya Bogor. Ada banyak spesies flora dan faunanya juga," ungkapnya ditemani Engineering Reklamasi, Erlin Hari.

Rencananya project kebun raya terbesar di Sulsel ini nantinya akan selesai dibangun sebelum kontrak karya PT Vale berakhir di tahun 2025, mendatang.

Adapun progres pembangunan SWP hingga Agustus 2022 ini sudah berjalan sekira 30 persen. Yang meliputi, Taman A3, penangkaran rusa, Biotanical, dan taman tambang.

Dalam waktu dekat, kata Harun, juga akan dibuat Dome (kubah) kupu-kupu.

Ada yang di dalam dan di luar dekat dengan jalan utama. Hanya saja untuk membangun Dome ini butuh perhitungan yang tepat, lantaran anggaran yang dibutuhkan cukup besar, sekira Rp 3,7 miliar.

Selain itu, akan ada juga penambahan alat berat tambang PT Vale. Nantinya ditempatkan di dekat jalan utama. Tujuannya, wisatawan yang datang bisa berfoto dari luar, tanpa harus masuk ke dalam museum.

Sebagai informasi, sampai saat ini, di areal SWP, sudah ada 74 jenis pohon yang ditanam. Seperti, Nyato, Cemara, Agatis, Sengon, Bitti, Gaharu, dan masih banyak lagi. Sedangkan fauna di dalamnya sampai saat ini sudah ada 15 ekor rusa.

Keberadaan Nursery saat ini, sudah banyak digunakan sebagai tempat penelitian. Baik dari instansi pemerintah dan akademisi.

"Jadi pengunjung nantinya sudah bisa melihat peralatan aktivitas tambang di dalam kebun raya ini. Tidak perlu repot ke areal tambang, juga tidak perlu ke hutan mencari spesies tumbuhan yang akan diteliti. Semuanya sudah ada di Nursery ini," pungkasnya.(idr)

  • Bagikan

Exit mobile version