Penyaluran DAK dan Dana Desa Melambat, Pembiayaan UMKM di Luwu Raya-Toraja Progresif

  • Bagikan
Ikhwan Mahmud memaparkan kinerja pada semster I/2022.
  • Kolaborasi Lima Unit Vertikal Kemenkau, Rilis Kinerja Semester I 2022

PALOPO --- Lima unit vertikal kementerian keuangan kolaborasi memaparkan kinerja fiskal dan pembiayaan UMKM Semester I Luwu Raya dan Toraja Raya. Mereka bergantian memaparkan kinerja masing-masing pada acara dimotori KPPN Palopo yang dipimpin Ikhwan Mahmud, Kamis, lalu, di Aula KPPN Palopo.

Lima unit vertikal kemenkeu ini disebut Kemenkeu Satu yang terdiri dari KPPN Palopo, KPPN Makale, KPP Pratama Palopo, KPKNL Palopo, dan KPPBC Malili. Mereka melaksanakan rilis atas “Kinerja Fiskal dan Pembiayaan UMKM semester I dan Juli 2022 wilayah Luwu Raya dan Toraja Raya”. ''Hal ini sebagai bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan keterbukaan informasi kepada publik,'' ujar Kepala KPPN Palopo Ikhwan Mahmud sebagai moderator di acara tersebut.

Pemaparan diawali oleh Kepala KPP Pratama Palopo, Khris Rolanto. Ia menyampaikan bahwa
target Semester I 2022 dan periode hingga Juli 2022 telah tercapai. ''Berdasarkan prognosa, target sampai akhir tahun kemungkinan besar akan dicapai,'' sebut kepala KPP Pratama Palopo. Optimisme kepala KPP Pratama sejalan dengan capaian penerimaan pajak sebesar Rp396,5 miliar atau telah 50,03 persen dari target Rp792,6 miliar. ''Penerimaan pajak sampai Juli 2022 pun telah mencapai Rp462,1 miliar atau 58,3 persen dari target,'' urai dia.

Narasumber selanjutnya adalah Kepala KPPBC Malili, Firman Bunyamin. KPPBC Malili salah satu tugasnya mengatur lalu lintas barang ke luar dan masuk pelabuhan ekspor/impor. Ia memaparkan kinerja pajak perdagangan internasional yang hingga akhir Juli 2022 telah mencapai Rp37,01 miliar. ''Devisa negara yang telah dihasilkan dari aktivitas ekspor melalui Pelabuhan Malili jika dirupiahkan telah mencapai Rp9.503,8 miliar,'' sebutnya.

Kemudian kinerja pengelolaan kekayaan negara dan lelang disampaikan secara langsung oleh Kepala KPKNL Palopo, Ya’kub. Dalam paparannya, disampaikan kinerja penertiban aset pemerintah pusat maupun daerah yang masih mengalami berbagai tantangan. Antarlain, proses sertifikat atas BMN yang belum sesuai ketentuan. ''Kinerja lelang pada KPKNL Palopo hingga Semester I tercatat sebesar Rp44,25 miliar untuk pokok lelang dan menghasilkan PNBP lelang sebesar Rp1,03 miliar,'' terang dia.

Selanjutnya kinerja belanja pemerintah dan pembiayaan UMKM disampaikan oleh dua unit sesuai wilayah kerjanya, yakni KPPN Makale untuk wilayah Toraja dan Toraja Utara, serta KPPN Palopo untuk wilayah Luwu Raya.

Kepala KPPN Makale, Susilo Tri Anggono, menyampaikan kinerja belanja pemerintah pusat di wilayah Toraja Raya hingga semester I dan Juli 2022 yang tercatat sebesar Rp152,3 miliar (43,01%) dan Rp183,8 miliar (51,9%) dari total pagu sebesar Rp354,1 miliar. Kinerja penyaluran Transfer ke Daerah dalam bentuk DAK dan Dana Desa masih melambat, yakni Rp160,1 miliar (29,99%) sampai semester I dan Rp213,6 miliar (40%) hingga akhir Juli 2022.

Di sisi lain, penyaluran pembiayaan UMKM dalam bentuk Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Ultra Mikro (UMi) tercatat sebesar Rp208,8 miliar di semester I atau meningkat 60,5 persen di banding periode yang sama tahun sebelumnya. Pembiayaan UMi mencapai Rp1,97 miliar atau meningkat 160 persen di banding semester I 2021 yang baru mencapai Rp0,75 miliar.

Kinerja belanja dan pembiayaan UMKM di wilayah Luwu Raya disampaikan oleh Ikhwan Mahmud
selaku Kepala KPPN Palopo. Realisasi belanja pemerintah pusat hingga semester I mencapai Rp359,04 miliar atau 47,1 persen dari pagu sebesar Rp743,08 miliar. Realisasi akumulatif hingga Juli mengalami peningkatan cukup signifikan menjadi Rp440,8 miliar atau 57,8 persen.

Di sisi lain, lanjutnya, transfer ke daerah hingga semester I masih cukup lambat, yakni baru mencapai Rp384,04 miliar atau 33,4 persen dari alokasi. Namun, di bulan Juli, terjadi akselerasi sehingga penyaluran mencapai dan Rp564,2 miliar atau 49,1 persen dari alokasi Rp1.148,8 miliar.

Selanjutnya, Ikhwan menyampaikan kinerja pembiayaan UMKM di Luwu Raya yang cukup progresif hingga semester I 2022. KUR tersalur sebesar Rp1.199,2 miliar atau meningkat 34,37 persen dibandingkan dengan capaian periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp892,5 miliar. Sebaliknya, Pembiayaan UMi di tahun ini masih mengalami perlambatan, yakni hanya tersalur sebesar Rp10,39 miliar kepada 2.665 debitur. Capaian tersebut menurun jika dibandingkan semester I 2021 yang mencapai Rp13,45 miliar kepada 3.722 debitur.

Di penghujung kegiatan, Ikhwan Mahmud yang sekaligus menjadi moderator pada kegiatan
tersebut menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak terkait, satuan kerja yang telah bekerja keras merealisasikan anggaran sesuai rencana, pihak perbankan dan lembaga keuangan bukan bank yang telah menyukseskan program pembiayaan UMKM yang diinisiasi pemerintah. ''Saya berharap kinerja semester II akan jauh lebih baik agar pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19 bisa lebih terakselerasi, khususnya di wiayah Luwu Raya dan Toraja Raya,'' harap Ikhwan Mahmud.(and)

  • Bagikan