PT Vale Reklamasi Areal Bekas Tambang, Per Hektare Ditanami 714 Batang Pohon

  • Bagikan
REKLAMASI. Dua orang engineering reklamasi PT Vale Indonesia melakukan penanaman pohon jenis pinus di areal bekas tambang Harapan East, Rabu 3 Agustus 2022. Adapun total areal yang direklamasi hingga Juli 2022 seluas 3.338,61 hektare. IDRIS PRASETIAWAN/PALOPO POS

Tambang identik dengan kerusakan lingkungan. Namun apa yang dilakukan PT Vale Indonesia terhadap lingkungan, patut menjadi contoh bagi perusahaan tambang lainnya di Indonesia, perihal menjaga kelestarian ekositem.


Bekas areal pertambangan PT Vale, tidak serta-merta dibiarkan begitu saja. Tetapi, areal tersebut akan kembali dihijaukan (reklamasi).

Proses ini tentunya akan membutuhkan bibit pohon yang banyak.

Pada media visiting di hari kedua, Rabu 3 Agustus 2022, setelah mengunjungi lahan produksi, 35 awak media lalu diajak melihat upaya reklamasi yang dilakukan PT Vale terhadap lahan pascatambang. Yakni, dengan melakukan penanaman sejumlah bibit pohon.

Dijelaskan Engineering Reklamasi PT Vale, Erlin Hari, kalau proses reklamasi lahan pascatambang dimulai setelah adanya penyerahan dan assesment areal dari pihak planning dan dilakukan uji kestabilan lahan. Setelah itu, dilanjutkan, back filing atau penimbunan untuk membentuk lahan (reslop) yang akan ditanami pohon.

Reslop ini lalu, dibentuk seperti bukit lapangan golf. Selanjutnya conturing, top soiling, dan pembentukan drainase yang dibuat seperti kontur drain (pematang) dengan jarak antar drain 10 meter

"Jadi bentuk drain ini kalau di sawah itu seperti pematang, atau guludan yang disambungkan ke drainase. Yang tujuannya mengurangi erosi permukaan," ujar Erlin sambil menjelaskan kepada awak media menggunakan lembaran tahapan reklamasi.

Setelah itu, di areal reslop akan dibuat lubang tanam. Yang setiap hektare-nya akan ditanami sebanyak 714 bibit pohon. Dengan jarak antar lubang 3,5 meter X 4 meter.

Tak berhenti sampai disitu, dibiarkan tumbuh tanpa ada pemeliharaan. Justru pihak PT Vale dalam melakukan reklamasi menggunakan dua tahap.

Yakni, tahap pertama dengan cara melakukan penanaman di atas (cover crop) permukaan untuk mengurangi erosi pada tanah sambil ditanami pohon. Yang nantinya berfungai sebagai kompos.

Tahap kedua adalah, lubang tanam akan diberi pupuk urea dan KCL sebanyak 1,2 kg setiap lubang. Setelah itu, barulah ditanam pohon.

Pascatanam, pun tidak langsung di biarkan. Tetapi dilakukan perawatan setiap 6 bulan, lalu 1 tahun sampai umur 2 tahun, pohon tersebut tumbuh subur. Ditambah lagi tahap pengayaan areal tanam tadi, dengan menambah beberapa bibit pohon lokal. Seperti Ebony, Agatis, Betao, dan lain sebagainya.

Di areal reklamasi ini, sekira 22 jenis pohon ditanam. Seperti, Agatis, Ebony, Bitti, Bintangur, Belulang, Jambu-jambu, Dengan, Kayu Manis, Kaloju, Kayu Kuku, Ara, Uru, Aren, Kemiri, Nangka, Mangga, Cempedak, dan Jengkol.

"Setelah dilakukan pengayaan, maka kita biarkan, karena sudah dianggap lahan tersebut mandiri dan berkembang," ujarnya.

Sebagai informasi, dari hasil lahan reklamasi PT Vale, sejumlah hewan endemik masih hidup dengan bebas, tanpa adanya aksi perburuan. Mulai dari burung elang, rusa, pelbagai jenis burung, ular, bahkan sampai monyet juga terkadang dijumpai oleh petugas lalu lalang di areal reklamasi.

Dari data PT Vale, adapun total bukaan lahan reklamasi hingga Juli 2022 sebesar 5.376,5 hektare.

Total lahan yang telah direklamasi hingga Juli 2022 seluas 3.338,61 hektare.

Untuk rencana reklamasi tahun 2022 seluas 293,44 hektare. Yang realisasi reklamasi tahun 2022 hingga 3 Agustus 2022 sudah 119,25 hektare.(idr)

  • Bagikan