PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, PALOPO -- Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Politik (STISIP) Veteran Palopo kini punya ketua baru. Adalah Drs Abdul Salam Thamrin M.Si. Ia dilantik Ketua Pengurus Yayasan Pembina STISIP Veteran Palopo, Andi Sulolipu Sulthani S.AN, Sabtu 6 Agustus 2022, pekan lalu.
Pelantikan dilakukan di aula kampus I STISIP Veteran Palopo, Jl. Diponegoro dihadiri juga Ketua Dewan Pembina Yayasan STISIP Andi Togellangi Sulthani, Dr Suyuti, dan mantan Ketua STISIP Dr Baso Sulaiman M.Si, sejumlah staf dan dosen.
Nantinya Drs Abdul Salam Thamrin M.Si akan memimpin jalannya roda perkuliahan di kampus tertua di Tana Luwu ini untuk masa jabatan tahun 2022-2026.
Bagi Drs Abdul Salam Thamrin M.Si, jabatan ini adalah amanah dan sebagai salah satu jalan untuk beribadah kepada Allah SWT.
Kurun waktu empat tahun memimpin, Drs Abdul Salam Thamrin M.Si memiliki sejumlah target dan agenda penting bagi kampus merah ini.
Kepada Palopo Pos yang diwawancara di ruang kerjanya, Senin 8 Agustus 2022, Drs Abdul Salam Thamrin M.Si menjabarkan target dan agenda penting kampus tersebut.
Pertama, akan melakukan revisi kurikulum, yang akan berafiliasi dengan IAP (Indonesia Association Public) atau Asosiasi Kampus Publik Administrasi. Termasuk para dosen yang akan ditingkatkan, untuk menyongsong akreditasi institusi ke depan.
Kedua, persiapan perubahan nomenklatur dari Program Studi Ilmu Administrasi Negara kepada Administrasi Publik. "Tadinya gelarnya S.AN menjadi S.AP," ungkapnya.
Agenda ketiga adalah pembukaan Program Studi Magister (S2) Administrasi Publik. "Kalau kita lihat sejarah perguruan tinggi, STISIP Veteran Palopo adalah yang tertua, berdiri sejak tahun 1963. Dan menjadi harga mati untuk menambah lagi program studi, salah satunya S2 ini. Ini harus disegerakan, kalau bisa tahun depan dibuka," ungkapnya.
Di satu sisi, alumni STISIP Veteran Palopo yang kini sudah berjumlah 6.000-an orang, sehingga, di antaranya itu mungkin akan melanjutkan ke jenjang S2, sehingga nantinya tidak perlu repot harus ke Makassar, di Palopo juga sudah ada.
Keempat, target yang akan dibuat secepatnya adalah perubahan dari Sekolah Tinggi menjadi Institut. "Kita berusaha saja dan sambil berdoa, semoga dimudahkan," sebutnya.
Kelima, mendorong dosen-dosen untuk mengurus sertifikasi dan menempuh pendidikan sampai S3 (doktor).(idr)