Ketua Satgas Monkeypox (cacar monyet) PB IDI dr Hanny Nilasari, SpKK menerangkan, lesi pada pasien cacar monyet umumnya lebih saling berdekatan. Gejala tersebut juga dibarengi demam, myalgia, sakit kepala, rasa tidak enak di tenggorokan, serta pembengkakan kelenjar getah bening.
Ruam akibat infeksi virus cacar monyet berupa bercak di atas permukaan kulit. Kemudian muncul bintil-bintil yang selanjutnya berkembang menjadi lenting. Lebih lanjut, lenting tersebut akan bernanah.
"Ada bercak di atas bukaan kulit, kemudian diikuti menjadi bintil, kemudian menjadi lenting. Kemudian menjadi lentingnya itu ada nanahnya. Itu adalah manifestasi yang umum untuk gejala monkeypox. kemudian ternyata lokasi-lokasiini juga sangat mempengaruhi," terangnya dalam diskusi daring, Jumat (5/8/2022).
"95 persen manifestasi ada di wajah terutama. Jadi sangat mudah dikenali. Kemudian di telapak tangan dan telapak kaki 75 persen, mukosa misalnya di area kulit genital, area mata itu 70 persen. Di alat kelamin itu tidak terlalu banyak 30 persen saja. Kemudian di selaput lendir mata 20 persen," lanjut dr Hanny.
Efek Ruam Digaruk
Kemudian menurut dr Hanny, gatal pada satu area tubuh akibat cacar monyet bisa menyebar ke area tubuh lain bila digaruk.
"Kelainannya (gejala cacar monyet di kulit) itu agak dalam-dalam. Jadi bisa menimbulkan bekas. Jadi nggak ada gejala subjektif," beber dr Hanny.
Kemudian digaruk di satu lokasi tertentu, dia pindah garuk di lokasi yang lain, kemungkinan besar bisa memindahkan virus dari satu lokasi ke lokasi yang lain," pungkasnya. (rhm/idr)