RI Berhasil Swasembada Beras, Mentan: Mengulang Sejarah Era Soeharto

  • Bagikan
PRESIDEN Jokowi bersama Mentan Syahrul Y Limpo saat panen padi di Malang beberapa waktu lalu. Kini Indonesia mengalamai swasembada beras dan diganjar penghargaan Certificate of Aknowledgement dari International Rice Research Institute (IRRI). INT

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID JAKARTA -- Indonesia telah menerima penghargaan Certificate of Aknowledgement dari lembaga penelitian padi tepercaya di tingkat internasional, International Rice Research Institute (IRRI) atas pencapaian swasembada beras dan pembangunan sistem pertanian dan pangan.
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan, penghargaan tersebut didapat Indonesia karena berhasil mengimplementasikan teknologi dan inovasi beras. Dia menyebut, capaian tersebut mengulang torehan sejarah yang didapat pada era Soeharto dulu.
"Hari ini, kita, 36 tahun lalu mengulangi kejayaan Indonesia. Pada tahun 1984, Pak Harto mendapatkan penghargaan swasembada beras dari FAO. Dan itu, ini hari di zaman Pak Jokowi kita ulangi kembali," kata Syahrul dalam rilis resmi, Senin (15/8).
Syahrul menjelaskan, IRRI yang berjejaring dengan lembaga-lembaga dunia lainnya berisikan peneliti-peneliti hebat yang hari ini memberikan justifikasi bahwa ketahanan pangan Indonesia terbaik di dunia.
"Penghargaan ini tentu bukan penghargaan abal-abal. IRRI mengakui kerja keras Bapak Gubernur, Bupati, kepala dinas, petani dan seluruh stakeholder," imbuhnya.
Swasembada beras yang diganjar IRRI tersebut menurutnya terkonfirmasi oleh ketersediaan stok beras nasional berdasarkan Survei Cadangan Beras Nasional (SCBN) 2022 yang dilakukan oleh Kementan dan BPS.
"Stok beras nasional periode 31 Maret 2022 mencapai 9,11 juta ton beras. Pada 30 April 2022 (menjelang lebaran), stok beras nasional meningkat menjadi 10,15 juta ton beras, yang merupakan stok tertinggi dibandingkan periode lainnya," jelas Mentan.

Apresiasi Mentan untuk Pelaku Sektor Pertanian dan Peternakan
Sebagai apresiasinya pada pelaku sektor pertanian, Syahrul memberikan penghargaan pertanian tahun 2022 kepada petani, pemerintah daerah (Provinsi, Kabupaten/Kota), serta pelaku usaha yang telah mendorong akselerasi perekonomian sehingga sektor pertanian memberikan kontribusi dan capaian yang gemilang.
Syahrul memberikan penghargaan kepada Provinsi Kepulauan Riau atas keberhasilannya sebagai provinsi menuju nol kasus PMK dan Kabupaten Sukoharjo atas keberhasilannya dalam pengembangan kelapa genjah terbaik.
Mentan juga memberikan penghargaan kepada petani bawang merah dan cabai. Ikhwan Arif yang berasal dari Brebes dan Sumarna petani dari Garut masing-masing terpilih sebagai petani bawang merah dan cabai terbaik.
Selain pemberian penghargaan tersebut, Mentan Syahrul juga menyerahkan surat keputusan kepada provinsi dan kabupaten dengan produksi padi tertinggi tingkat nasional serta memberikan penghargaan kepada Pemda dengan capaian vaksinasi PMK terbaik.
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Kementan Nsarullah mengatakan, saat ini pada 5 provinsi penerima penghargaan untuk kasus PMK terkendali menuju zero case yakni Kepulauan Riau, Bali, Kalimantan Selatan, DKI Jakarta dan Sumatera Selatan yang kasusnya telah jauh menurun dan tertangani dengan baik.
"Provinsi Jawa Timur dan Aceh, pelaksanaan vaksinasi PMK menunjukkan capaian yang sangat menggembirakan dan bisa menjadi contoh pelaksanaan vaksinasi bagi provinsi lainnya," pungkasnya.(int)

  • Bagikan