Komunitas Yamaha saat melakukan touring di Toraja beberapa hari lalu. --ist--
PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, JAKARTA--Semarak hari Kemerdekaan Indonesia yang setiap tahunnya diperingati tepat pada tanggal 17 Agustus, ternyata turut dirayakan oleh komunitas pengguna motor Yamaha dengan menggelar kegiatan touring di berbagai kota di tanah air. Selain berbagi hobi dalam menikmati aktivitas berkendara dengan sepeda motor, kegiatan tersebut juga mencerminkan semangat persatuan sebagai bangsa yang besar di tengah perbedaan budaya yang beragam.
Hingga saat ini, sudah banyak kegiatan touring bertemakan momen hari kemerdekaan yang telah diinisiasi oleh para komunitas Yamaha dari berbagai model, dan berlangsung di beberapa kota yang tersebar di wilayah Pulau Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan serta Sulawesi. Untuk wilayah Sumatera, aktivitas touring gabungan dilakukan oleh para komunitas Yamaha yang ada di Kota Medan dan Palembang dalam bentuk city touring. Mereka menyambangi monumen-monumen bersejarah yang merekam semangat perjuangan rakyat dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Di wilayah Sulawesi, hari jadi Indonesia diperingati oleh komunitas Maxi Yamaha setempat dengan menjalankan aktivitas touring jarak jauh yang melibatkan lebih dari 70 biker pengguna XMAX yang berasal dari Komunitas Big Max Indonesia (BMI) dari berbagai kota di Nusantara. Mengambil titik pelepasan dari Makassar, Sulawesi Selatan, para peserta selanjutnya menempuh perjalanan sejauh 2.166 kilometer selama 6 hari (13 – 19 Agustus) dengan rute Tanah Toraja, Mamuju, Palu, Marissa, Gorontalo, dan finish di Manado, Sulawesi Utara.
“Semangat persatuan di hari kemerdekaan, kami tunjukan melalui kegiatan touring gabungan yang melibatkan puluhan biker XMAX dari latar belakang daerah yang berbeda-beda. Selain dapat bersilahturahmi dan berbagi hobi dengan teman-teman XMAX dari daerah lain, pada momen hari kemerdekaan ini kami juga ingin memberikan kontribusi positif terhadap masyarakat di Sulawesi melalui kegiatan sosial bekerjasama dengan instansi atau Lembaga pemerintah terkait,” ungkap Muhammad Fendy, Ketua Big Max Indonesia (BMI) Chapter Sulawesi Selatan.
Kegiatan sosial yang mengisi gelaran Jelajah di Tanah Sulawesi sendiri, meliputi dukungan terhadap program pemerintah dalam hal mengaktivasi daerah-daerah tujuan wisata di Pulau Sulawesi yang sempat lesu imbas dari pandemi. Lalu ada juga edukasi seputar cara hidup sehat di masa pola hidup baru (new normal) serta tips safety riding di beberapa sekolah yang dibawakan oleh para profesional di bidangnya.
Sementara di Pulau Jawa, para komunitas Yamaha di kota Jakarta, Bandung, Purwokerto, Semarang, Jogja dan Kediri juga menggelar rangkaian aktivitas yang tak kalah seru. Beberapa diantara mereka menyelenggarakan kegiatan bertajuk touring Merdeka dengan menyisipkan agenda berziarah ke Taman Makam Pahlawan, termasuk mendatangi pusara sang Proklamator kemerdakaan, yaitu Bung Karno di Kota Blitar.
“Dalam rangka memeriahkan momen hari kemerdekaan Indonesia yang ke-77, para komunitas Yamaha yang ada di wilayah Madiun-Kediri mengisinya dengan melaksanakan kegiatan touring gabungan serta kumpul bersama guna memelihara rasa persatuan diantara sesama member komunitas. Dan sebagai rasa syukur kita terhadap jasa para pendiri bangsa yang telah berjuang, kita juga menyempatkan untuk berkunjung ke makam Bung Karno di Blitar,” terang Prima Yandi, anggota komunitas Yamaha Vixion Club Indonesia (YVCI) yang juga pemerakarsa kegiatan tersebut.
Bergeser ke Pulau Bali, para komunitas disana memperingati momen kemerdekaan dengan melaksanakan touring Merah-Putih berkeliling ke berbagai tempat destinasi wisata yang terkenal di pulau dewata tersebut. Menariknya, selama touring para peserta diharuskan mengenakan pakaian berkelir Merah dan Putih sebagai simbol representasi warna bendera Indonesia.
Lain ceritanya dengan aktivitas yang dilakukan oleh para komunitas Yamaha di Pulau Kalimantan dalam menyemarakan hari kemerdekaan. Di wilayah ini, para komunitas dari Indonesia Max Owner (IMO) melakukan perjalanan touring bertajuk ‘Ekspedisi Tapal Batas Negeri’ dengan jarak tempuh mencapai lebih dari 2.000 kilometer dan memakan waktu selama 7 hari perjalanan. Rute perjalanan dimulai dari Balikpapan menuju Tanjung, Banjarmasin, Palangkaraya, Sampit, Tandjoengwaringin, Pontianak, Singkawang dan berakhir di Kota Aruk yang merupakan titik perbatasan antara Indonesia dengan negara Malaysia.
Sepanjang perjalanan, bermacam kegiatan sosial pun turut dilakukan oleh para peserta. Mulai dari penanaman pohon Bakau di pusat rehabilitasi hutan Mangrove di Kabupaten Sambas, pembagian tempat sampah dan sembako gratis di Kota Aruk, hingga promosi tempat parawisita dan budaya lokal melalui akun media sosial komunitas. (*/rls/pp)