Pabrik Smelter Nikel di Bua, JK Garansi 80 Persen Tenaga Kerja Lokal

  • Bagikan
Mantan Wakil Presiden RI HM Jusuf Kalla, Senin pagi (28/3), lalu mengunjungi Desa Karang-karangan, Kecamatan Bua, Kabupaten Luwu yang akan dibangun smelter nikel. INT
  • Target Mulai Beroperasi 2023

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID BUA -- Mantan Wakil Presiden RI HM Jusuf Kalla pada, Senin pagi (28/3), lalu mengunjungi Kabupaten Luwu.

Kehadiran mantan orang nomor dua di Indonesia datang menggunakan pesawat pribadi dan mendarat di Bandara Lagaligo Bua, dalam rangka meninjau progres pembangunan pabrik smelter PT Bumi Mineral Sulawesi (BMS) yang termasuk Kalla Group di Kecamatan Bua, Kabupaten Luwu.

Saat tiba di bandara sekira pukul 08.25 WITA Jusuf Kalla (JK) disambut Sekda Luwu Drs H Sulaiman, MM bersama unsur Forkopimda Luwu bersama manajemen PT BMS. JK langsung bergera meninjau lokasi pembangunan pelabuhan jeti PT BMS di Desa Toddopuli. Setelah itu rombongan menuju Site PT BMS di Desa Bukit Harapan.

Mantan Wapres RI dua periode ini melihat dari dekat pembangunan pabrik tungku smelter di Site PT BMS, lalu menuju ruang pertemuan dan memimpin rapat tertutup dihadiri Sekda Luwu Drs H Sulaiman, MM, unsur Forkopimda Luwu dan pihak manajemen PT BMS.

Usai memimpin rapat, JK kemudian bergegas keluar dan menemui awak media yang sudah menunggu kedatangannya sejak pagi hari. Dalam wawancaranya JK mengungkapkan, pihaknya memberi apresiasi Pemerintah Kabupaten Luwu yang membantu kemudahan PT BMS yang berupaya akan memasuki masa operasi tahun depan.

”Insha Allah PT BMS akan beroperasi tahun depan (2023). Dan akan memproduksi ferronickel dan stainless steel dengan kapasitas 60 Ribu ton/tahun,” kata HM Jusuf Kalla yang juga Ketua Umum PMI.

Jusuf Kalla mengatakan, dirinya memberi garansi, perusahaan dibawah naungan Kalla Group ini akan menyerap tenaga kerja begitu banyak untuk masyarakat Kabupaten Luwu , dimana perusahaan akan mempekerjakan 80 persen tenaga kerja lokal Luwu.

” Kita akan bangun banyak pabrik nikel disini. Tahun depan sudah bisa produksi dan pabrik ini membutuhkan banyak tenaga kerja. Kita akan mempekerjakan 80 persen warga lokal, ” Kata JK seraya bergegas foto bersama sejumlah karyawan.

Sementara itu Site Manager PT BMS, Zulkarnain kepada para awak media mengatakan, PT BMS hadir di Luwu sejak tahun 2015 dan sejak awal Maret 2022 ini sedang dalam tahap konstruksi yang berencana akan membangun tujuh pabrik pemurnian nikel sebanyak 7 tungku, dimana saat ini baru rampung 1 tungku.

” Untuk membangun 7 tungku dibutuhkan waktu hingga 5 tahun. Saat ini kita sudah membangun 1 tungku, ” Kata Zulkarnain seraya mengatakan, bahkan PT BMS menargetkan hingga tahun 2030 akan membangun hingga 14 tungku.

Zulkarnain mengatakan, pembangunan pabrik smelter oleh PT BMS dimana akan membangun 7 tungku dipastikan akan menyerap ribuan tenaga kerja. dibangun duatas luas lahan 8 sampai 9 hektar, untuk 1 tungku PT BMS akan mempekerjakan hingga mencapai 900 orang. Sehingga diprediksi PT BMS akan menyerap 6 ribuan tenaga kerja.

” Saat ini tenaga kerja yang kita gunakan sudah mencapai 525 karyawan, tetapi ini karyawan konstruksi dari PT Bukaka belum menjadi karyawan PT BMS, ” Kata Zulkarnain.

Untuk diketahui, PT BMS adalah anak perusahaan Kalla Group yang sudah menguasai lahan 144 hektar di kecamatan Bua dari perencanaan area pabrik seluas 500 hektar. Untuk tahap awal PT BMS melakukan investasi sekitar Rp 2,8 trilyun untuk pembangunan tungku tempat dimana dilakukan pemurnian nikel dengan hasil akhir yaitu nikel sulphat dengan sumber bahan baku berasal dari Kolaka dan Kolaka Utara dan beberapa daerah di sekitarnya.

PT BMS yang saat ini baru memanfaatkan energi listrik sekira 155 ribu KV dari PLTA Tana Toraja akan melakukan pengolahan dan pemurnian biji nikel. Informasi yang dihimpun Harian Palopo Pos hasil pemurnian biji nikel berupa Nikel Sulfat sebagai bahan baterai mobil listrik ini akan memasok perusahaan Pohang Iron and Steel Company (POSCO) yang berpusat di Korea Selatan.(idris)

  • Bagikan

Exit mobile version