BKM Paparkan Program Strategis Yayasan Pembangunan Luwu Raya

  • Bagikan

PALOPOPOS. CO. ID, MAKASSAR--Kehadiran Yayasan Pembangunan Luwu Raya ini diharapkan sebagai salah satu instrumen untuk akselerasi atau percepatan pembangunan di wilayah Tana Luwu. Wadah yayasan itu adalah organisasi yang bersifat nirlaba yang dapat melakukan kegiatan tertentu melalui devisi-devisi atau unit kerja khusus.

Menurut Ketua Badan Pengurus Yayasan Pembangunan Luwu Raya (YPLR), Ir Buhari Kahar Muzakkar MM (BKM) kepada Palopo Pos, Senin, 5 September 2022, agenda atau Program stategi Yayasan PLR, diantaranya;

1). Sosial keagamaan,
Diantaranya membangun Mesjid Terapung di Kota Palopo.
Pilihan pada kota Palopo selain karen posisinya sebagai pusat episentrum Tana Luwu, juga di Kota Palopo ada pesisir pantai yang tepat untuk bangun Mesjid terapung, kita targetkan jadi Mesjid terapung termegah di Sulsel.
Untuk agenda ini kita akan berkordinasi banyak dengan Pemkot Palopo hingga ke pemerintah pusat terkait izin penggunaan lahan di tepi pantai.

2). Sosial Pendidikan ;
Agendanya adalah peningkatan SDM, sasarannya pada level menengah hingga strata D3.
Untuk level pendidikan S1, lembaga pendidikannya di Luwu Raya sekarang ini sudah cukup memadai.
Dan untuk lokasi lembaga pendidikannya ini diupayakan bisa satu kompleks dengan Masjid Terapung.

3). Sosial ekonomi :
Untuk program ini perhatian terbesar kita pada bidang pertanian.
Banyak masalah di tingkat petani, dan semoga kehadiran Yayasan ini bisa turut membantu menyelesaikan 1-2 problem.
Seperti misalnya masalah kelangkaan atau mahalnya pupuk sekarang ini, dan yang lebih fundamental adalah minat kalangan milenial untuk terjun ke sektor pertanian itu sangat rendah, kecuali karen terpaksa.
Untuk bidang pertanian ini kita upayakan adanya Kebun percontohan dengan komoditi tertentu, mungkin yang tepat pada tanaman holtikultura yang berjangka pendek. Didalamnya juga terdapat demplot untuk pembuatan pupuk organik pada skala pembelajaran.

Program-program diatas akan dimatangkan selanjutnya.

Terkait sumber pembiayaan program atau kegiatan diatas, untuk sementara ini kita tidak pikirkan model proposal to goverment, ke kas negara. Tapi akan mengusahakan dari sumber lain, dari kalangan pengusaha WTL, dan ini akan dikordinir oleh Ketum KKLR Arsyad Kasmar dalam kapasitasnya sebagai Ketua dewan pembina Yayasan.

"Jadi model proposalnya semacam proposal kobbi-kobbi saja, dan beliau tahu dengan siapa-siapa yang dinilai bisa turut memberi. Tapi untuk fasilitas seperti lahan untuk kebun percontohan kita harapkan bisa ada dari pemerintah daerah," katanya. (ikh)

  • Bagikan

Exit mobile version