Dr Suaedi: Pepatah “Wanua Mapatuo Naewai Alena” tak Relevan Lagi

  • Bagikan

* Disampaikan pada Diskusi Virtual IPLR Bicara Investasi di Luwu Raya

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, BINTURU-- Pepatah daerah "Tana Luwu, wanua mapatuo naewai alena" (Tana Luwu, negeri menghidupi dirinya sendiri) sepertinya sudah tidak relevan lagi.

Karena yang banyak mapatuo (menghidupi) sekarang bukan orang Luwu. Melainkan orang dari luar Tana Luwu.

Buktinya, semua perusahaan atau industri besar di Tana Luwu, pemiliknya orang luar. Contoh kecil saja, ritel modern, usaha tambang, dan lainnya. Itu perusahaan dari luar. Mereka itulah yang menghidupi orang Luwu.

Demikian pemaparan Direktur ATI Dewantara Palopo, Dr Suaedi MSi saat jadi narasumber pada Diskusi IPLR Bicara dengan tema “Investasi di Luwu Raya: Pengutamaan Tenaga Kerja Lokal” secara virtual, Senin, 5 September 2022 sore.

Berdasarkan survei Dr Suaedi dengan pihak perusahaan IMIP Morowali, sebagian besar tenaga kerja (Naker) yang bekerja di IMIP orang dari Sulsel, dibanding orang Sulawesi Tengah atau Sulawesi Tenggara. Kenapa, karena tingkat pendidikan orang Sulsel lebih tinggi.

Yang jadi masalah, lanjutnya, banyak sarjana yang bekerja di Morowali. Tapi karena tidak memiliki keterampilan kerja yang dibutuhkan industri, akhirnya mereka bekerja seperti pekerja tamatan SMA.

Lanjut Dr Suaedi, ia juga pernah wawancara dengan pihak perusahaan besar yang beroperasi di Tana Luwu. Sebenarnya mereka butuh banyak Naker dan ingin mempekerjakan putra daerah.

Sayangnya, kompetensi mereka tidak sesuai kebutuhan kerja industri, sehingga pihak perusahaan tidak bisa mempekerjakannya.

Solusinya adalah, tiga komponen yakni pemerintah daerah, perguruan tinggi, dan dunia usaha atau industri, harus brrsinergi.

Yang terjadi sekarang, Pemda sudah bekerja sama dengan perguruan tinggi. Tapi tidak melibatkan industri. Sehingga tidak nyambung juga.

ATI Dewantara sebagai perguruan tinggi yang spesialis menyiapkan tenaga kerja industri, tak hanya bekerja sama dengan pemerintah daerah. Tapi juga bekerja sama dengan sejumlah industri, mulai dsri Tana Luwu sampai ke Jawa.

Saat ini rencana memagangkan mahasiswa diluar negeri seperti Korea atau Jepang. Juga memprogramkan mahasiswa magang selama satu tahun di industri, agar setelah tamat sudah kenal dunia industri dan memudahkan untuk kerja. Sesuai motto ATI Dewantara,.kuliah langsung kerja. (ikh)

  • Bagikan

Exit mobile version