Randi berdiri di bagian tengah belakang spanduk yang berisi tiga tuntutan aksi. --riawan--
PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, PALOPO-- Kenaikan harga BBM bersubsidi yang resmi ditetapkan oleh pemerintah pada (03/09) lima hari lalu, kini berdampak pada kenaikan harga berbagai kebutuhan pokok dan juga tarif angkutan umum. Kebijakan kenaikan harga BBM di masa kepemimpinan presiden Jokowidodo dan Ma'Ruf Amin, kemudian berbuntut terjadi aksi demonstrasi mahasiswa di berbagai penjuru negeri.
Seperti yang dilakukan Aliansi Mahasiswa UNCP di Kota Palopo, Rabu, 07 September 2022. Sebanyak 300 mahasiswa mendatangi gedung DPRD Kota Palopo, sebagai penolakan kenaikan harga BBM yang berimbas pada kenaikan harga kebutuhan lainnya.
Randi selaku jenderal lapangan massa aksi, dalam orasi dia menyebut pemerintahan Jokowi-Ma'Ruf menyebabkan Republik Indonesia saat ini menjadi carut- marut.
"Kita tahu, selama dua tahun terakhir kita dilanda Pandemi Covid-19 yang dampaknya sangat terasa khususnya bagi masyarakat kecil. Mereka sulit mencari nafkah untuk kebutuhan sehari-hari. Kondisi terpuruk yang belum stabil akibat Pandemi Covid-19, sekarang ini kita tahu Jokowi-Ma'Ruf justru menaikkan harga BBM yang tentu membuat kondisi makin carut- marut dengan akan menyusulnya kenaikan harga kebutuhan lainnya," lantang Randi.
Untuk tiga tuntutan yang dibawakan Aliansi Mahasiswa UNCP dalam aksi perdananya pasca kenaikan harga BBM, diantaranya yakni:
- Mendesak pemerintah RI untuk mencabut kenaikan BBM
- Mendesak pemerintah untuk melakukan perbaikan sistem distribusi subsidi dan
- Meminta DPRD Kota Palopo untuk mengaktifkan Tim satgas dalam mengawasi kenaikan harga sembako pasca kenaikan BBM.(Riawan)