PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, PALOPO-- Aksi pra kondisi demo penolakan kenaikan harga BBM yang digelar Mahasiswa Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Palopo, berlangsung di Jl. Trans Sulawesi, jalur dua poros Binturu, Kamis, 08 September 2022.
Pra kondisi yang diikuti puluhan massa, itu diwarnai dengan pembakaran ban dan menutup satu akses jalur.
Selain menuntut kepada pemerintah agar menurunkan kembali harga BBM yang telah ditetapkan pada (03/09) enam hari lalu, massa aksi juga menuntut agar Dirjen dan Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) untuk dicopot dari jabatannya.
Aksi yang dimulai sekira pukul 10:15 Wita ini dipimpin oleh Almufakhir Idris dan diikuti kurang lebih 50 orang mahasiswa. Suasana sempat tegang saat beberapa orang peserta aksi mencoba menahan truk ekspedisi yang memuat barang akan tetapi berhasil dicegat oleh pihak keamanan.
Almufakhir Idris yang ditemui di lokasi, ia mengatakan akan ada aksi besar di Kota Palopo dalam pekan ini terkait putusan pemerintah yang menaikkan harga BBM.
"Hari ini kita lakukan pra kondisi dulu. Selanjutnya akan ada aksi besar, yang diikuti sejumlah lembaga mahasiswa yang ada di Kota Palopo. Kami tegas menolak kenaikan harga BBM yang jelas akan berdampak pada berbagai kebutuhan masyarakat. Kita belum bisa memastikan kapan demo akbar akan dilakukan namun jika berlangsung pekan ini, nanti semua lembaga akan bergerak dari tiap sekretariat masing-masing menuju kantor DPRD Kota Palopo," kata Almufakhir Idris selaku jenderal lapangan.
"Untuk tuntutan pencopotan Dirjen dan kepala BPH Migas, tentunya menurut kami itu sangat berdasar karena dua posisi jabatan tersebut kami anggap orang yang harus bertanggung jawab atas maraknya mafia Migas di Indonesia saat ini," lanjutnya.(Riawan)