Tarif Non-Ekonomi jadi Rp 200 Ribu

  • Bagikan
Sejak kenaikan harga BBM Solar, pihak PO pun menaikkan tarif bus non-ekonomi per Rabu, kemarin. ---foto istimewa--

PO Bus Mulai Naikkan Tarif Rata-rata 20% Tujuan Makassar

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, PALOPO --- Kenaikan harga Bahan Bakan Minyak (BBM) subsidi memaksa pihak pengusaha Perusahaan Otobus (PO) Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP), juga mulai menaikkan tarif sewa untuk penumpang. Kenaikannya 20 persen dan mulai berlaku Rabu, kemarin untuk tujuan Makassar.

Sebelumnya, sejak kenaikan harga BBM Solar, Sabtu pekan lalu, dari Rp5.150 ribu menjadi Rp6.800 per liter, sampai Selasa malam 6 Septembr, lalu, pihak PO belum menaikkan harga tiket penumpang. Namun, tak kuat menahan beban biaya operasional sekali jalan yang semakin tinggi, mau tak mau, pihak PO pun menaikkan tarif bus non-ekonomi per Rabu, kemarin.

Kenaikan dilakukan meski tanpa ada keputusan dari Dishub Provinsi Sulsel.
"Mulai Rabu ini, dari Makassar sudah perintahkan ada kenaikan tarif bus. Naik 20 persen. Dari Rp170 ribu menjadi Rp200 ribu," kata Beny, staf perwakilan PO Litha & Co yang ditemui Palopo Pos, Rabu 7 September 2022, kemarin.

Ia menyebutkan, perusahaan tak kuat lagi menahan biaya operasional bus setiap kali jalan, dengan biaya BBM yang naik sementara harga tiket tidak naik. Untuk itu, jalan satu-satunya juga menaikkan tarif bus.

"Sekali jalan bus butuh sampai 200 liter solar, dikalikan harga solar Rp6.800 per liter, maka butuh operasional Rp1.360 ribu. Sedangkan kadang penumpang juga tidak penuh hanya setengah," sebutnya.

Sementara itu, kenaikan tarif bus juga dilakukan PO Piposs. Dikatakan staf perwakilan Palopo yang ditemui di ruko Terminal Dangerakko, Suharman, untuk PO Piposs naik Rp25 ribu. Dari Rp150 ribu menjadi Rp175 ribu. "Kami di Piposs mungkin yang termurah saat ini, hanya Rp175 ribu," sebut Suharman.

Kenaikan dilakukan lantaran naiknya harga BBM solar yang dipakai bus. Meski ada yang naik, tetapi ada juga yang masih bertahan tidak naik. Seperti, PO Borlindo. Dikatakan Yanti, staf perwakilannya di Palopo, sampai hari ini (Rabu) tarif bus masih normal termurah Rp170 ribu dan termahal Rp200 ribu.

Namun, ia memberikan bocoran dalam waktu dekat apakah Jumat besok, kemungkinan pihak perusahaan di Makassar juga akan mulai memberlakukan tarif baru. Naik 20 persen.
"Saya dengar kabar Jumat mau naik mi tarif. Dari Rp170 ribu menjadi Rp200 ribu," ujarnya.

Sebelumnya, kenaikan tarif angkutan terlebih dahulu dilakukan para sopir angkutan umum empat roda.
Sejumlah informasi yang dihimpun Palopo Palopo menyebutkan rute Kota Palopo-Perumnas misalkan biasanya Rp4 ribu untuk kalangan pelajar kini naik menjadi Rp5 ribu, sedangkan penumpang umum dari tarif Rp5 ribu naik menjadi Rp7 ribu. Adapun rute Palopo - Masamba naik menjadi Rp35 ribu dari tarif sebelumnya hanya Rp30 ribu, Palopo - Malili Rp60 ribu menjadi Rp70 ribu, Palopo - Sabbang Rp25 ribu naik menjadi Rp30 ribu. Menyikapi hal ini, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Palopo, Rustam Lalong tidak menampik jika para sopir telah menaikkan ongkos secara sepihak.

Rustam juga mengatakan pihaknya terus melakukan pantauan kenaikan harga angkutan umum di lapangan, termasuk memantau tarif yang viral di sosial media itu tidak resmi. "Tapi sepanjang sopir dan penumpang saling pengertian saya kira tidak masalah. Namun demikian, Dishub tetap memberikan pengawasan guna mengantisipasi adanya kenaikan tarif secara berlebihan," terang Rustam Lalong.
Lebih lanjut dikatakannya, kedepan pihaknya akan melakukan koordinasi dengan Pemkot Palopo guna membahas penyesuaian tarif Angkot.

Dishub
Lain tempat, Dinas Perhubungan Kota Palopo menyampaikan terkait kenaikan tarif kendaraan yang berlaku saat di Kota Palopo bukanlah tarif resmi yang dikeluarkan oleh pemerintah. Terkait hal itu, oihaknya bakal segera melakukan pertemuan dengan pihak terkait untuk merasionalisasi tarif tersebut.

Kadis Perhubungan, Rustam Lalong, saat dikonfirmasi Palopo Pos, Rabu, kemarin menegaskan bahwa untuk kenaikan ini belum dibahas oleh pihak terkait. "Baru kita akan mau bahas ini dengan pimpinan dan pihak terkait seperti Organda yang memiliki andil dalam kenaikan tarif ini,"kata Rustam via telepon. Ia juga menyampaikan yang saat ini berlaku adalah sepihak oleh para sopir, karena itu tidak lahir dari kesepakatan. "Tapi meski begitu kita akan tetap pantau tarif ini," katanya.

Diketahui angkutan kota di Kota Palopo sudah menaikkan tarif mereka yakni sebesar Rp10.000, artinya ada kenaikan dua kali lipat dari tarif sebelumnya. Kenaikan ini terjadi sejak Minggu, kemarin. "Semua naik tarifnya, dari jarak dekat sampai jarak jauh masing-masing naik Rp 5ribu. Cuma buat anak sekolahan yang belum jelas mau jadi berapa. Cuma biasanya di bawah tarif umum" kata Bhayu.

"Jarak Palopo ke Lamasi tarif biasanya itu Rp15 ribu, sekarang naik Rp20 ribu. Untuk jarak paling jauh itu dari Palopo ke Pompengan, tarif sebelumnya Rp30 ribu naik menjadi Rp35 ribu," lanjut Bhayu. Para sopir menaikkan tarif ini sebagai imbas dari kenaikan harga BBM, kemarin. Tidak hanya itu kenaikan harga spare part pun bahkan dikhawatirkan akan naik.

"BBM naik sekian ribu tapi harga onderdil mobil itu jauh lebih tinggi kenaikannya. Misal ban mobil, yang biasanya kami beli Rp180 ribu sekarang sudah naik Rp250 ribu. Kemudian Oli yang tadinya Rp70 ribu, sekarang sudah Rp130 ribu" keluh Faat, sopir angkutan kota lainnya. Meski mereka mengaku terjadi penurunan jumlah penumpang sejak harga BBM naik. "Kami yang tadinya bisa bawa pulang Rp200 ribu sampai Rp250 ribu per hari, sekarang tidak begitu lagi, bahkan untuk beli bahan bakar saja alhamdulillah kalu cukup," kata Faat. (ald/idr)

Naiknya Tarif Angkutan Umum dari Palopo ke Sejumlah Daerah di Sulsel

Palopo-Jembatan Miring : Rp10 Ribu
Palopo-Batusitanduk : Rp15 Ribu
Palopo-Lamasi : Rp20 Ribu
Palopo-Pompengan : Rp35 Ribu
Palopo-Makassar : Rp200 Ribu
Palopo-Morowali : Rp360 Ribu
Palopo-Sorowako : Rp110-120 Ribu
Palopo-Malili : Rp80 Ribu
Palopo-Masamba : Rp40 Ribu
Palopo-Belopa : Rp35 Ribu
Palopo-Suli : Rp40 Ribu
Palopo-Larompong : Rp50 Ribu
Mahasiswa : Rp15 Ribu
Anak Sekolah : Rp10 Ribu

  • Bagikan

Exit mobile version