Membawa Kebahagiaan dan Kesejahteraan, Tapi Tergantung Mindset

  • Bagikan
  • Pandangan Akademisi Soal Toleransi Holistik yang Digaungkan Irbar

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, PALOPO -- Konsep toleransi holistik yang digaungkan Irbar Pairing, bakal calon wali kota Palopo 2024 makin menarik. Menariknya karena ide brilian ini mendapat perhatian dari kalangan akademisi dan tokoh agama. Lalu menjadi bahan diskusi mereka. Toleransi holistik ini memang membawa kebahagiaan dan kesehateraan, tapi tergantung mindset seseorang.

Drs H. Muhammad Abduh, M.Pd.I memberikan pandangan dan masukan terhadap toleransi holistik. ''Sangat bagus. Menurut saya, toleransi holistik yang menyeluruh. Tidak hanya satu aspek. Tapi, bersifat holistik. Bersifat mendual. Terintegral,'' tandas akademisi asal IAIN Palopo ini.

Dosen pada Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palopo mengikuti setiap perkembangan figur yang mau maju di pilwalkot Palopo. Dari beberapa figur balon wali kota yang mencuat ke permukaan, baru Irbar Pairing yang berani menampilkan ide dan gagasan untuk mendorong kemajuan Kota Palopo. Ia mengikuti betul maksud dan tujuan dari ide toleransi holistik-nya.

Memang, lanjutnya, toleransi holistik ini mengharapkan semuanya merasa bahagia. Semua merasa sejahtera dan hidupnya merasa aman dan nyaman. ''Baik secara individu maupun sosial terpenuhi semuanya,'' urai ustad Abduh, Kamis 8 September 2022.

Siapa ustad Abduh? Pernah jadi kasi binmas Islam Kementerian Agama (Kemenag) Kota Palopo periode 2012-2014. Kemudian guru Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Palopo periode 2007-2011, MTSn Masamba periode 2004-2006. Sekarang ustad Abduh dosen FTIK IAIN Palopo dan pembina Bahasa Inggris PMDS/Putri Palopo.

Ia memberi gambaran soal toleransi holistik. Kalau toleransi itu tenggang rasa. Artinya, adanya perasaan. Mau mengerti. Berbagi rasa. Memahami. Dan, selalu punya rasa solidaritas terhadap sesama. ''Terhadap manusia, sesama makhluk ciptaan-ciptaan Tuhan dan terusnya,'' urainya.

Ini uraian soal toleransi dari ustad Abduh. Bagaimana dengan holistik? Holistik artinya secara keseluruhan. Terintegral dan terpadu secara utuh. Jadi toleransi holistik dalam konteks keindonesian atau konteks Palopo mini misalnya adalah suatu konsep ataupun sikap mindset dari seseorang ataupun kelompok manusia terhadap setiap aspek kehidupan manusia yang menjadi kebutuhan bersama.

Baik kebutuhan individu, maupun kebutuhan sosial yang dijadikan sebagai wadah dan media untuk saling memahami, saling mengerti, saling berbagi, saling menghidupi, dan saling menghargai.

''Mindset adalah kepercayaan atau pemikiran yang membentuk bagaimana kita melihat dunia dan diri sendiri,'' tambahnya. ''Mindset atau pola pikir inilah yang memengaruhi pikiran, perasaan, dan tindakan dalam kehidupan sehari-hari,'' lanjut dia.

Dalam bahasa Luwu dikenal namanya sipakatau, sipakatuo, sipakalebi. ''Jadi toleransi holistik secara utuh komprehensif terintegral. Jadi toleransi yang menyeluruh,'' tandasnya.

Toleransi holistik bersama Kota Palopo yang digaungkan Irbar, mencoba melihat jauh ke depan. Toleransi holistik ini dibawa ke dalam berbagai sektor. Toleransi holistik di lingkungan pemerintahan yang mencakup penyelenggara pemerintahan, baik pemerintahan tingkat I, II, dan pusat. Kemudian bagaimana kebijakan-kebijakannya. Kemudian bagaimana toleransi holistik di bidang pembangunan, pemerataan perekonomian, dan yang lainnya.(ary)

  • Bagikan