Personel Sat Samapta Polres Tana Toraja mengunjungi SA (9 tahun) korban percobaan penculikan anak di wilayah Kecamatan Makale, Tana Toraja saat dikunjungi di sekolahnya, Selasa (13/9/2022). --risna--
PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, TANA TORAJA - Percobaan penculikan anak kembali mulai terjadi di wilayah kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan.
Setelah kejadian, informasi beredar di media sosial tentang kasus penculikan anak di Kecamatan Makale, Tana Toraja pada Sabtu (10/9/2022) lalu.
Maka itu, Satuan Samapta Polres Tana Toraja dipimpin AKP. Gunarni Munda menyambangi korban berinisial SA (9 tahun) di sekolahnya hari ini, Selasa (13/9/2022).
Diketahui SA memberikan keterangan secara lugas dan menyebut ada seseorang yang membuntutinya sejak pulang dari sekolah.
“Awalnya korban jalan dari sekolah bertiga dengan temannya, namun saat sudah berpisah, korban sudah jalan sendirian, dan seseorang yang tidak dikenali menggunakan sepeda motor menghampiri SA,” ujar Gunarni.
Lanjutnya, pria yang tidak dikenali itu sempat menanyakan ke korban hendak kemana serta berupaya meyakinkan korban bahwa, pelaku mengenali orang tua korban.
Kata Gunarni, pria tersebut menawarkan ke korban untuk diantar pulang kerumahnya menggunakan sepeda motor.
“Korban menolak tawaran itu dan tetap saja berjalan, kemudian pria itu lagi-lagi menawarkan permen kepada korban agar menuruti kemauannya, namun kembali lagi korban bersikeras menolak,” terangnya.
Pria tersebut ditolak setelah menawarkan permen dan langsung saja berusaha menangkap korban, namun korban berlari kencang menuju ke rumahnya.
Rumah korban tidak jauh dari lokasi kejadian, korban mulai berteriak mengatakan ‘pencuri, pencuri, pencuri’.
“Melihat banyak orang dan mendengar teriakan dari korban, pria tak dikenal tersebut memutar haluan kendaraan motornya dan bergegas meninggalkan TKP,” tutur Gunarni.
AKP. Gunarni Munda saat menyambangi sekolah korban sekaligus memberikan imbauan agar para orang tua siswa dan masyarakat agar berhati-hati dan lebih pro aktif dalam mengawasi dan menjaga anaknya agar kejadian tidak terulang lagi yang berdampak dapat meresahkan masyarakat. (risna)