Aksi Berlanjut hingga Petang, Sandera Satu Truk Tangki
PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, PALOPO -- Demo mahasiswa perguruan tinggi di Kota Palopo yang beberapa pekan belakang menyuarakan penolakan kenaikan harga BBM subsidi belum mendapat respon baik dari pemerintah pusat hari ini.
Hal itu kemudian kembali memicu aksi blokade jalan trans Sulawesi di Kelurahan Sampoddo , Kota Palopo oleh Aliansi Mahasiswa Peduli Rakyat (AMPERA), Selasa, 13 September 2022.
Aksi AMPERA ini dimulai sekira pukul 15:00 Wita di depan Kantor Walikota Palopo kemudian longmarch ke poros Sampoddo
Aksi ini diikuti sebanyak 29 lembaga mahasiswa dengan jumlah massa kurang lebih 200 orang mahasiswa.
Kemacetan arus lalulintas sempat terjadi saat jalan penghubung satu-satunya poros Sulawesi di Purangi itu, ditutup total oleh pendemo menggunakan satu uni mobil truk yang disandera. Kemacetan kendaraan terparah terjadi khususnya dari arah Selatan menuju Utara. Antrian panjang kendaraan terpantau kurang lebih 6 Kilometer (sampai pasar Bua/ Luwu).
Aksi AMPERA yang dipimpin oleh Ardi Dekal, pemuda Purangi ini, sempat menginstruksikan kepada massa aksi untuk membuka blokade jalan selama 20 menit pada pukul 17:30 Wita karena prihatin melihat antrian panjang dari arah Selatan.
Aksi blokade jalan kemudian berlanjut setelah waktu 20 menit berlalu. Dari pantauan di lapangan terlihat wakil ketua DPRD Kota Palopo, Abdul Salam dari fraksi partai Nasdem hadir dan mencoba membangun komunikasi dengan massa aksi. Akan tetapi terjadi penolakan, karena pendemo berharap ketua dan wakil ketua harus hadir di lokasi demo.
Ardi Dekal yang dijumpai saat jedah aksi, ia mengatakan bahwa aksi mereka di daerah itu kota, itu akan terus berlangsung sampai 10 tuntutan mereka dipenuhi oleh pemerintah pusat.
"Jika ada komunikasi dari pihak DPRD Kota Palopo, kami berharap yang hadir disini itu ketua bersama wakil ketua DPRD Kota Palopo. Bukan hanya wakilnya saja. Kalau permintaan itu tidak bisa dipenuhi, aksi berlanjut sampai malam," kata Ardi.
Di lokasi, hingga shalat Magrib isi, sejumlah massa aksi masih ada di lokasi sembari menunggu ketua dan wakil ketua DPRD Kota Palopo tiba di lokasi dengan membawa petisi penolakan kenaikan harga BBM.
Ia juga mengancam, meski DPRD Kota Palopo ikut menolak kenaikan harga BBM bersubsidi, tapi pemerintah pusat tidak merespon tuntutan mereka makan mereka akan mengancam akan melanjutkan aksi mereka.
"Jika tuntutan ini tidak direspon, turunkan presiden Joko Widodo dan Ma'Ruf Amin. Karena mereka tidak lagi mendengar aspirasi masyarakat dan tidak mementingkan kepentingan masyarakat," tegasnya.
"Jika tuntutan tidak direspon, ancaman aksi kami ke depannya ialah jalan trans Sulawesi ini akan kami tutup 1x24, 2x24 dan akan terus berlanjut," tegasnya.
Aksi berlanjut petang hari, pukul 18:20 Wita satu unit mobil tangki PT Sintuwu Mega Lestari disandera massa aksi untuk melanjutkan demonstrasi.(ria/idr)