Kepsek SMPN 2 Rantepao Dituding Lakukan Pelecehan, Tarto Derias: Itu Tidak Benar

  • Bagikan

Tarto Derias, Kepala Sekolah SMPN 2 Rantepao saat klarifikasi tudingan tentang pelecehan kepada salah satu siswanya di ruang kerjanya, Kamis, 22 September 2022. --albert tinus--

PALOPOPOS.FAJAR CO.ID, RANTEPAO-- Berita ak sedap menyapa Kepala Sekolah SMPN 2 Rantepao Tarto Derias. Ia dituding melakukan pelecehan kepada salah satu anak didiknya.

Tarto Derias pun langsung melakukan konfrensi pers terkait tudingan itu di ruang kerjanya, Kamis, 22 September 2022.

Ia pun memberikan klarifikasi tudingan yang dituduhkan kepadanya.

Peristiwa yang terjadi dalam rangka persiapan latihan drumband perlombaan HUT Kabupaten Toraja Utara.

Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Rantepao dihadapan puluhan wartawan, membantah dengan tegas.

Ia mengatakan, tuding itu tidak benar. Sangat menyudutkan dirinya. Karena, di dalam pemberitaan tersebut, sebenarnya ada banyak hal-hal yang tidak sesuai dengan apa yang terjadi yang sebenarnya .

"Saya sangat menyesalkan hal ini. Soalnya kok saya tidak ditanya dulu. Darimana sumbernya. Karena, sama sekali saya tidak ditemui apakah benar kejadiannya seperti ini jadinya. Saya juga mau klarifikasi bahwa selama pemberitaan ini, saya sepertinya sangat dirugikan karena tidak berimbang pemberitaannya. Berat sebelah," ungkap Tarto dihadapan para awak jurnalis Toraja.

Ditambahkan, saat laporan masuk ke perlindungan anak di Rantepao, dirinya tidak diberitahu atau dipanggil ke sana. Bagaimana mau klarifikasi apakah benar atau tidak. ''Saya tidak dipanggil. Bagaimana saya mengklarifikasi apa benar atau tidak hal tersebut saya lakukan ini,'' katanya.

"Ketika orang tua anak ini melapor ke perlindungan anak di Marante, dia juga tidak mengkonfirmasi dengan saya apakah terjadi seperti ini di sini. Memang betulkah terjadi padahal tetangga dengan sekolah. Rumahnya dekat. Bersebelahan dengan sekolah. Kemudian melapor ke Polisi, lalu saya diundang untuk memberikan keterangan yang sebenarnya.Tetapi hasil laporan ini, saya masih tahap menunggu. Dalam tahap menunggu, saya kaget. Karena, tiba-tiba muncul berita tidak sama apa yang saya alami dan apa yang saya rasakan," jelasnya.

Dituturkan bahwa dirinya bawah masuk ke toilet lalu menutup pintu. Itu toilet tua yang berada di belakang sekolah dan tidak ada pintunya. Lalu apa yang mau dipakai tutup jika demikian.

"Semua tudingan yang disangkakan kepada saya itu sama sekali tidak benar. Dan saat ini, saya sangat malu setiap mau ketemu dengan seseorang,'' ungkapnya dengan wajah merah menahan rasa sedihnya.

Menurutnya, memang dirinya masuk ke kamar mandi tua itu. Tapi, untuk mengambil sapu. Lalu, ikutlah siswa ini dari belakang untuk membantu mencari sapu. Soalnya, sapu dipakai anak-anak berlatih drumband saat itu.

Pada kesempatan tersebut, Kepsek mengajak para awak media ke lokasi kamar mandi tua di belakang sekolah. Dan jelas, bahwa kamar mandi tua itu tidak mempunyai pintu. (albert tinus)

  • Bagikan