Nuryadin: Cegah Penyelewengan BBM Subsidi dan Penjualannya Sesuai Kuota
PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, PALOPO -- Kepala Dinas Perdagangan Palopo, Nuryadin mengatakan Pemerintah Kota Palopo bersama Pihak Kepolisian akan intensif melakukan pengawasan terhadap SPBU terkait ketersediaan stok kuota BBM subsidi, agar masyarakat tidak lagi kesulitan memperoleh.
Itu setelah antrean yang kerap terjadi di sejumlah SPBU di Kota Palopo lantaran stok yang disebut-sebut tidak cukup. Nuryadin saat dikonfirmasi mengatakan Gakkumdu ini kembali aktif dimana pihaknya akan terus berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk pengawasan ini. "Pengawasan dan pemantauan distribusi BBM dari Depot ke SPBU akan kita lakukan berkoordinasi dengan kepolisian untuk penempatan petugas," katanya.
Berdasarkan data kebutuhan bahan bakar kendaraan, dimana 9 SPBU di Kota Palopo, dengan kuota harian sebanyak 8.000 liter per hari itu terbilang mencukupi. Dimana limit pengisian kendaraan untuk umum sebanyak Rp350 ribu dan truk 6 roda dan Bus sebanyak Rp600 ribu di Tana Luwu ini. Namun Nuryadin mengharapkan agar pengoperasian SPBU berdasarkan ketentuan dari Pertamina, jika perlu SPBU terbuka terhadap konsumsi bahan bakar harian masyarakat.
Meski, kata Nuryadin, yang mengisi SPBU di Palopo ini bukan hanya kendaraan dari Palopo saja. "Karena yang mengisi di SPBU ini lintas daerah, ada dari luar daerah juga, tapi kita akan melakukan pengawasan dan meminta SPBU aktif memberikan layanan sesuai petunjuk Pertamina," katanya.
Terkait pelangsir, disebutkan Nuryadin, sulit untuk mendeteksi, karena SPBU pun tidak menerima para pelangsir sebab berisiko, dimana banyaknya kejadian dimana adanya yang terbakar saat pengisian itu. Lalu dimana masalah sehingga kesulitan untuk masih saja antre.
Menurutnya jika misalnya ada penimbunan oleh SPBU, NUryadin meyakini bahwa itu tidak ada, ia malah menuding pencatatan kendaraan yang bikin layanan menjadi lama sehingga memunculkan antrean panjang. "Tapi kita akan terus melakukan pengawasan," tandasnya.
SPBU Yosdar tidak Antre Solar
Saat sejumlah SPBU antre kendaraan isi Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar atau kosong, SPBU Sawerigading Yos Sudarso (Yosdar) justru lengang sekira pukul 15.00 Wita, Kamis, 22 September 2022 kemarin. Padahal ada stok BBM jenis solar maupun pertalite.
Pantauan Palopo Pos sekira 15 menit, hanya terdapat tiga mobil yang isi solar. Juga terlihat beberapa motor (tidak sampai sepuluh unit) yang isi pertalite.
Petugas SPBU Yosdar yang ditemui Palopo Pos mengatakan, khusus solar SPBU Yosdar mendapat jatah 4.000 liter per hari. Masuk setiap dua hari sebanyak 8.000 liter. Kalau sudah keluar 4.000 liter, maka pengisian solar disetop pada hari itu. Dan pelayanan dilanjutkan keesokan harinya.
Layanan pengisian solar di SPBU yang terletak di wilayah pesisir ini, mulai jam 9 pagi hingga jam 4 sore. Durasinya tujuh jam setiap hari.
Lanjut petugas SPBU yang enggan menyebut namanya, dari 4.000 liter jatah solar SPBU Yosdar per hari, sebanyak 2.000 liter di antaranya merupakan jatah nelayan melalui pengisian jeriken dan 2.000 liter untuk umum. Pengisian jeriken dilayani dengan menunjukkan surat rekomendasi yang dikeluarkan Dinas Perdagangan.
Untuk kendaraan roda empat maksimal pengisian solar senilai Rp150 ribu atau 22 liter. Sedang truk maksimal senilai Rp200 ribu atau 29-30 liter. Dan mulai tanggal 1 Oktober 2022, pembelian BBM bersubsidi yang belum daftar My Pertamina tidak ada dilayani. Dan bagi non kendaraan yang tidak membawa surat rekomendasi tidak akan dilayani. Pengumuman tersebut telah dipasang/disosialisasikan di SPBU.
Kepala Bidang (Kabid) Pengawasan dan Stabilisasi Harga Disdag Palopo, Hartati mengatakan, layanan BBM bersubsidi di SPBU Yosdar relatif baik. Namun ada beberapa SPBU yang perlu dipantau karena melakukan pengisian BBM jenis solar pada malam hari.
Terpisah, Kadis Perdagangan Palopo, Nuryadin meluruskan berita yang dilansir Palopo Pos edisi Kamis, 22 September 2022 kemarin. Pada berita itu tertulis Dinas Perdagangan Palopo membentuk Tim Gabungan untuk memantau BBM bersubdisi. Yang benar adalah, Disdag bersama Polres Palopo selama ini berkoordinasi dengan Polres memantau BBM.
Sementara itu, owner SPBU Padang Lipan, Pither, angkat bicara. Itu terkait statement Kepala Dinas Perdagangan (Kaperdag) Kota Palopo, Nuryadin yang menyebut dua SPBU di Palopo, diberikan sanksi oleh Pertamina. Menurut Pither, apa yang disangkakan Nuryadin seperti keliru.
Sebab, SPBU PL yang dikelolah itu tidak pernah diberikan sanksi oleh pertamina.
Sehingga, adanya kabar mengenai SPBU PL disanksi perlu diluruskan agar tidak mengundang polemik ditengah masyarakat. "Sanksinya itu dalam bentuk apa, soalnya selama ini SPBU kami baik-baik saja, jika diberikan sanksi tentu kami tidak beroperasi atau jatah minyak ke SPBU kami tidak didrop. Nah, kenyataannya kami masih melayani konsumen dengan metode yang dianjurkan pertamina. Kami rasa keliru jika dibilang SPBU kami di sanksi. Ini perlu diluruskan," tegas Pither, menanggapi, kepada Palopo Pos, Kamis, 22 September 2022.
Pria yang dikenal disiplin dan tegas ini menjelaskan, jika dikatakan data lama, berarti sama halnya SPBU miliknya pernah diberikan sanksi.
"Jadi tolong bedakan. Ini persoalan bahasa saja dan keliru dalam menyampaikan pendapat," bebernya.
Pria asal Toraja Utara itu, juga menegaskan, SPBU yang dikelolanya berjalan sesuai aturan.
"Itupun jika ada yang bilang tangki siluman dan sebagainya, kami selaku pengelola mana tahu. Yang jelasnya, kami sebagai penjual, jika ada yang datang membeli maka tentu kami akan layani. Terlepas dari apakah tangki mereka siluman atau sebaliknya. Namun, saya selalu menekankan ke seluruh karyawan terutama pengawas kepolisian dan TNI yang berjaga, jika ada jeriken di atas mobil jangan dilayani," bebernya.
Seraya menambahkan, semua jeriken yang masuk ke pompa mesin, didasari surat rekomendasi dari Dinas Perdagangan Kota Palopo. "Kami punya buktinya kok," pungkasnya.(ded/ald-ikh)