Soal Gepeng, Pemerintah Jangan Lepas Tangan

  • Bagikan
ILUSTRASI

Fatmawati: Amanah Undang-undang, Dinas Sosial Harus Beri Pembinaan

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, TOMPOTIKKA-- Ketua Lembaga Perlindungan Anak dan Perempuan Palopo, Andi Fatmawati meminta pemerintah tidak menutup mata terhadap anak-anak jalanan atau gelandangan pengemis (Gepeng) yang kerap mangkal di lampu merah.

Bisa jadi anak-anak melakukannya karena kondisi keluarga yang tidak mampu, atau broken home sehingga tidak mendapatkan pembinaan. "Itu tugas Pemerintah memperhatikan kondisi anak anak seperti ini misalnya dengan memberikan. Pembinaan, rehabilitasi dan sebagainya. Jangan lepas tangan,'' jelasnya. Karena

anak itu diatur oleh undang-undang untuk mendapatkan perlindungan dengan baik, dia itu adalah tugas pemerintahan.

Memang, kata A Fatma, ini butuh partisipasi masyarakat, tapi leading sektornya adalah Dinas Sosial. metodenya sepeti apa. "Karena tupoksi untuk penanganan ini ada di dinas sosial dan itu bisa sampai ke RT dan RW dimana mereka itu perlu di data alamatnya dimana, kondisi keluargaya seperti apa, jika perlu setiap hari anak anak ini diberikan pembinaan," ungkapnya via telepon, Rabu sore kemarin.

Diberitakan sebelumnya, Dinas Sosial melarang masyarakat untuk memberikan uang atau barang kepada anak jalanan sebagai salah satu bentuk dukungan untuk membatasi ruang gerak mereka di jalanan. Hal itu dinilai bukan solusi konkrit, karena anak-anak ini harus mendapatkan pembinaan.

Pelaksana tugas Kepala Dinas Sosial Palopo, Asmuradi Budi,ST.,M.Env.Man, saat diwawancara terkait anak jalanan yang meminta minta di sejumlah lampu merah di Kota Palopo mengatakan pihaknya masih mengumpulkan data dan info terkait gepeng (gelandang pengemis) dimana perlu dukungan dari semua pihak.

Ia mengakui penanganan yag dilakukan mereka tidak mempan, sebab penertiban yang dilakukan beberapa kali, namun muncul lagi setelah penertiban itu. Penindakan ini tidaklah cukup, sehingga dibutuhkan partisipasi masyarakat. "Penertiban sudah beberapa kali dilakukan tapi muncul lagi," tulisnya.

Diketahui, anak jalanan ini kerap mangkal di sejumlah perempatan jalan, seperti di sekitar City Market Palopo, Binturu dan sekitar Kantor Wali Kota. Aktifitasnya membahayakan jiwa mereka sendiri. Sebab terkadang mereka bermain di jalanan, lalu meminta uang atau barang kepada pengendara.
Pantauan Palopo Pos, respon masyarakat berbeda ke mereka, ada yang memberikan uang ada juga yang acuh bahkan ada yang membentak. (ald/ikh)

  • Bagikan