KIB Disebut Koalisi Ecek-ecek Oleh Nasdem, Ini Respon PPP

  • Bagikan
Achmad Baidowi (dok pribadi) --

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, JAKARTA-- Menjelang pemilihan presiden 2024, membuat suasana di negeri ini makin menghangat. Perhelatan demokrasi lima tahunan itu pun membuat beberapa partai melakukan gebrakan-gerbakan termasuk menyindir partai lainnya.

Seperti yang dilakukan Partai NasDem. Ia menyebut Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) disebut koalisi ecek-ecek dan merupakan sekoci Ganjar Pranowo. Pernyataa ini disampaikan elite Partai NasDem Zulfan Lindan.

Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang merupakan bagian dari KIB, memberi respon pernyataan Zulfan Lindan tersebut.

PPP menyebut, NasDem sendiri saja belum membentuk koalisi.

"Kami ini KIB koalisi yang konkret, koalisi yang pertama kali terbangun dalam periode ini untuk Pemilu 2024. Jadi kalau ada yang mengatakan koalisi ecek-ecek, ya dia akan tidak tahu apa, koalisinya dia aja belum terbentuk," kata Ketua DPP PPP Achmad Baidowi kepada wartawan, Senin 26 September 2022.

Pria yang akran dipanggil Awiek ini meminta Zulfan agar tidak saling menyerang sesama partai politik.

Dia juga membantah jika KIB itu sekocinya Ganjar Pranowo bila tak dicalonkan oleh PDIP.

"Sebaiknya sesama partai itu saling menghargai tidak saling mencela dan KIB tidak diajarkan untuk mencela dan tidak mentradisikan mencela satu sama lain, karena masing-masing memiliki kewenangan hak otonom yang sama dan sama sekali tidak ada dikatakan apa sekocinya Ganjar," ucapnya.

"Memang beliau (Zulfan Lindan) politisi senior tetapi mungkin beliau lupa ada fatsun politik yang harus diikuti oleh semua partai politik, tidak boleh mencela satu sama lain, posisinya bukan pengamat," sambungnya.

Sebelumnya, Zulfan Lindan menilai KIB koalisi ecek ecek yang dipersiapkan untuk Ganjar Pranowo jika tidak dicalonkan oleh PDI-Perjuangan.

"Lainlah, kalau KIB jangan disamakan dengan koalisi ini (NasDem, PKS, Demokrat). KIB itukan koalisi ecek-ecek itu," kata Zulfan Lindan dalam sebuah diskusi oleh Total Politik, Senin kemarin.

Zulfan menjelaskan, KIB itu dibentuk untuk menjadi sekoci Ganjar jika nanti Gubernur Jawa Tengah itu tidak diusung oleh PDIP.

"Artinya begini, lahirnya KIB itu kan ada kepentingan tertentu yang kita dengar. Konon kabarnya, itu adalah untuk menjadi sekocinya Ganjar, seandainya Ganjar tidak dicalonkan oleh PDIP, kan begitu yang berkembang," ujar Zulfan.

"Ini nggak ada urusan dengan itu, jadi kualitasnya beda. Kuantitasnya sama-sama tiga partai, tapi kualitasnya berbeda," tegasnya. (net/pp)

  • Bagikan

Exit mobile version