BEGINILAH situasi di depan Kantor Polres Palopo, saat menggelar aksi unjuk rasa yang tidak menerima temannya ditahan akibat demo di Kantor Kejari Palopo, yang menyebabkan security Kejari meninggal dunia, Selasa, 27 September 2022.--kahar iting--
PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, PALOPO-- Demontrasi yang dilakukan oleh sejumlah mahasiswa dari beberapa kampus di Kota Palopo, di depan Kantor Polresta Palopo berlangsung tertib dan damai. Peserta aksi yang mengatasnamakan Aliansi Solidaritas Mahasiswa ini menuntut Kapolri untuk mencopot Kapolda Sulsel, Kapolres, Kasat Reskrim Polres Palopo beserta penyidik yang menangani kasus penetapan tersangka 13 Mahasiswa yang dituduh melakukan kejahatan terhadap ketertiban umum.
Padahal, 13 rekannya itu melakukan demonstrasi di Kantor Kejaksaan Negeri Palopo, pada 21 Juli lalu, yakni menuntut Kejari Palopo segera menuntaskan sejumlah kasus dugaan Korupsi yang mengendap, salah satunya, kasus dugaan korupsi perjalanan Dinas anggota DPRD Kota Palopo yang ditengarai terjadi mark up. Apesnya pada aksi tersebut salah seorang satpam kantor kejaksaan atasnama Abdul Aziz meninggal dunia akibat tertimpa gerbang yang roboh.
Kordinator Aliansi Dodi saat di temui mengatakan aksi ini berlangsung karena mereka menduga penyidik tidak profesional.
"Kami menduga, penyidik tidak profesional dalam menangani kasus ini, salah satu bukti kongkrit, penyidik mengesampingkan CCTV di Kantor Kejaksaan untuk dijadikan sebagai alat bukti. Lalu, robohnya gerbang tersebut kami anggap dikarenakan konstruksi pagar yang memang rentan," bebernya.
"Kami menduga penetapan dan penahanan terhadap ke 13 rekan kami itu dikarenakan adanya tekanan massa dan lobi politik," ungkapnya.(kahar iting)