PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID JAKARTA -- Tragedi kerusuhan di stadion Kajuruhan Malang sebelumnya dilaporkan menelan korban jiwa 127 orang bertambah menjadi 182 orang.
Dikutip dari akun resmi twitter Arema FC, data terkumpul korban jiwa mencapai 182 orang.
"Kami masih terus membantu proses rekapitulasi dan verifikasi terutama korban tanpa identitas yang jumlahnya terus bertambah," tulis admin @AremaFC (2/10/2022).
Sebelumnya diketahui, kerusuhan terjadi diawali dari ribuan Aremania yang merangsek masuk ke area lapangan usai peluit tanda berakhirnya pertandingan usai. Mereka tidak terima kekalahan derby dari tim tamu, Persebaya Surabaya.
Adapun Persebaya sendiri harus meninggalkan lapangan menggunakan barracuda, tapi beberapa pemain Arema masih di dalam lapangan yang lantas diserbu oleh suporter.
Kerusakan ini semakin meluas, usai botol-botol dilempar ke dalam lapangan termasuk juga flare dan benda lainnya. Petugas keamanan tidak tinggal diam, polisi dan TNI masuk ke lapangan berusaha menekan serbuan.
Terlihat mobil polisi ikut menjadi sasaran amukan suporter dengan dibakar. Kondisi tersebut membuat polisi menembakkan gas air mata, karena menimbang jumlah personil keamanan yang tak sebanding dengan suporter.
Hal itu makin diperparah dengan bantuan medis yang tak sebanding dengan banyaknya suporter yang membutuhkan bantuan.
Korban meninggal dunia dalam kerusuhan usai laga Arema FC melawan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu (1/10).
Sebelumnya, Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta, merinci,127 orang tewas dalam kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Kepanjen, Kabupaten Malang.(fjr)