Ayam Potong, Cabe Rawit, dan Telur Turun Harga Stok Melimpah

  • Bagikan
PEDAGANG melayani pembeli ayam potong di PNP, Ahad 2 Oktober 2022. RIAWAN/PALOPO POS

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, PALOPO -- Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) tidak begitu berdampak pada sejumlah kebutuhan rumah tangga bahkan terbilang normal. Seperti yang dipantau di Pusat Niaga Palopo (PNP) sore kemarin, ayam dan cabe rawit turun harga, Ahad, 2 Oktober 2022.

Untuk harga ayam saat ini Rp18 ribu per kilogram sedangkan daging masih setia dengan harga Rp130 per kilogram awal tahun ini.
Penurunan harga ayam, itu disebut oleh Sakaria saat ditemui di lapaknya. Menurutnya, harga ayam tersebut turun dikarenakan saat ini sedang panen, sehingga harga turun dari sebelumnya sekira bulan November lalu Rp21 ribu per kilogram.

"Sekarang ini kan lagi panen, jadi harga sekarang Rp18 ribu per kilogram dari harga bulan lalu Rp21 ribu per kilogram. Kalau daging masih tetap dari awal tahun dengan harga Rp130 ribu per kilogram," kata Sakaria.
Akan tetapi tidak menutup kemungkinan harga saat ini akan kembali naik bulan depan seperti bulan sebelumnya, kata Sakaria. Karena November tidak lagi panen.

"Saat ini panen, harga turun dari Rp21 ribu per kilogram. Tapi bulan depan (November), kemungkinan besar akan naik lagi ke harga Rp21 ribu per kilogram karena bulan itu bukan panen," katanya.
Karena harga ayam yang turun saat ini, penjualan dalam sehari dapat menjual ayam sampai 200 ekor.
"Kalau sekarang lagi murah, sehari bisa habis sampai 200 ekor ayam. Kalau harga sebelumnya, paling habis dalam sehari rata-rata 100 ekor," sebutnya.

Untuk dampak kenaikan BBM, karena ayam yang di stok itu dari Masamba, Kabupaten Luwu Utara, disebut ada selisih harga dari sebelum naik BBM tapi tidak begitu signifikan. Ia mencontohkan, jika sebelum BBM naik, ayam dijual Rp17 ribu per kilogram sedangkan setelah BBM naik, ayam dijual Rp18 per kilogram.

Kemudian untuk cabe rawit, bawang merah dan bawang putih, Andri, pedagang rempah-rempah yang dijumpai lapak terpisah di PNP, ia menyebutkan saat ini harga cabe rawit mengalami penurunan harga semenjak tiga hari lalu. Harga turun itu berpariasi seperti cabe rawit yang telah dibersihkan dari tangkai saat ini Rp50 ribu per kilogram sebelumnya Rp60 ribu per kilogram sedangkan untuk cabe rawit yang bertangkai Rp 35 per kilogram sebelumnya Rp45 ribu per kilogram. Dan untuk bawang merah saat ini Rp45 per kilogram untuk yang sudah bersih Rp35 ribu per kilogram. Kemudian untuk bawang putih yang telah dibersihkan, saat ini Rp35 ribu per kilogram, sementara yang belum bersih Rp.25 ribu per kilogram.

"Stok bawang kita datangkan dari Enrekang masing-masing 100 kilogram sekali datang. Untuk bawang, per harinya bisa terjual rata- rata 20 kilogram. Sementara cabe rawit itu diambil dari petani lokal, dalam sehari cabe rawit di drop oleh petani 30 kilogram dan sehari itu bisa habis," kata Andri.

Kemudian kebutuhan dapur seperti telur yang sebelumnya juga mengalami kenaikan, itu juga mengalami penurunan harga. Seperti harga kategori telur jumbo yang sekira bulan lalu berada pada harga Rp70 ribu per satu rak, saat ini turun menjadi Rp60 per satu rak. Kemudian ukuran sedang saat ini Rp.55 per setu rak dari harga sebelumnya Rp60 ribu, kemudian untuk ukuran kecil Rp.45 ribu per satu rak. Menurut pedagang telur yang dijumpai di PNP, stok telur didatangkan dari Sidrap dan dalam sekali drop, itu bisa sampai 150 rak per harinya. Sementara penjualan saat harga telur turun seperti sekarang, disebutkan dalam per harinya bisa terjual sampai 40-50 rak. Berbeda dengan daya jual saat harga telur naik, yang sebelumnya hanya bisa laku sampai 40 rak per harinya.(ria/idr)

  • Bagikan