Rawat Tradisi dan Kearifan Lokal, PT Vale Dukung Pekan Budaya JPBL

  • Bagikan

Pekan Budaya "Jejak Peradaban Besi Luwu" (JPBL) yang dihelat oleh pemerhati pusaka atau Pompessi Luwu mulai Kamis, 6 Oktober 2022. --hms--

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, LUWU TIMUR-- PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale) mendukung Pekan Budaya "Jejak Peradaban Besi Luwu" (JPBL) yang dihelat oleh pemerhati pusaka atau Pompessi Luwu mulai Kamis, 6 Oktober 2022.

Acara yang dibuka resmi oleh Pemda Luwu Timur dan dihadiri perwakilan Kedatuan Luwu tersebut akan berlangsung hingga Minggu, 9 Oktober 2022.

Sebanyak 1515 produk keterampilan besi dipamerkan, berupa parang, badik, tombak, keris, pedang, pisau, kapak, betel hingga perhiasan, keramik dan gerabah.

Sebagian keterampilan yang dipamerkan itu ditemukan di kawasan Danau Matano. Semua benda tersebut dipamerkan dalam 117 etalase dan beberapa panel. Selain itu ditampilkan juga sejumlah foto lampau yang mengisahkan keseharian masyarakat di sejumlah daerah di Luwu Timur.

Pekan Budaya ini juga akan diisi dengan seminar yang menghadirkan pakar geologi, arkeologi dan, budaya. Serangkaian acara tersebut bertujuan mengedukasi masyarakat mengenai keterampilan besi dan sejarah peradaban besi Luwu.

Ketua Panitia JPBL 2022, Musran Mustaring Pasallo menyampaikan rasa terima kasihnya pada PT Vale yang telah mendukung terselenggaranya pekan budaya tersebut. Tentunya hal ini kian menunjukkan komitmen PT Vale dalam merawat tradisi kearifan lokal di Luwu Timur.
"Terima kasih PT Vale, tentunya kegiatan ini bisa terwujud berkat andil PT Vale. Ini juga menjadi catatan bagi kami, masyarakat Luwu Timur, tentang komitmen PT Vale untuk merawat tradisi kearifan lokal. Selain perusahaan, juga tentu ada dukungan pemerintah dan Kedatuan Luwu selaku pendiri Pompessi," ujarnya.

Dia mengatakan, pagelaran ini merupakan yang ketiga sejak Pompessi didirikan oleh Datu Luwu pada 2014. Jumlah artefak yang dipamerkan menurut dia, adalah yang terbesar. "Kami memamerkan besi-besi yang dengan nilai histori tinggi. Kami susun berdasarkan konsep jejak sejarah dari tiap peradaban. Besi-besi ini dahulu kala dipakai sebagai senjata perang, alat perkebunan, dan alat rumah tangga," katanya.

Pameran bertujuan untuk merawat sejarah keterampilan besi yang tersohor dari tanah Luwu. "Harapannya pemerintah sampai level pusat menaruh perhatian agar perbesian di Luwu ini bisa dijadikan cagar budaya. Setelah pengakuan itu didapatkan, kami berharap ada satu museum dibangun untuk mengenalkan jejak perbesian di Bumi Batara Guru," ungkap Musran.

Besarnya dukungan PT Vale terhadap budaya juga diungkapkan oleh Perwakilan Kedatuan Luwu, Maddika Bua Andi Syaifuddin Kaddiraja Opu To Sattiaraja.
Dia turut memberikan masukan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan agar makin baik kedepan, dan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat dalam pelaksanaan kegiatan tersebut, termasuk PT Vale.

"Terima kasih tak terhingga kepada seluruh pelaksana yang terlibat, Pompessi, Pemda Luwu Timur, dan tentunya PT Vale untuk mempertahankan nilai-nilai budaya kita," kata Andi Syaifuddin mewakili Sri Paduka Datu Luwu XL, Andi Maradang Mackulau Opu To Bau.

Sementara itu, Bupati Luwu Timur Budiman yang diwakili Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Luwu Timur, Labesse mengatakan, tanah Luwu dikenal merupakan pusat pandai besi tertua di Indonesia. Hal ini berdasarkan penelitian sejumlah arkeolog. "Pusat Penelitian Arkeologi Nasional atau Puslit Arkenas telah mengafirmasi bukti bahwa sumber utama dari tanah Luwu adalah bijih peleburan dari lingkungan Danau Matano," ungkapnya.

Ia menambahkan, pameran ini merupakan aksi nyata upaya pelestarian budaya perbesian di tanah Luwu. Kegiatan ini juga menjadi momen silaturahmi antarpelaku budaya, pecinta perbesian, dan masyarakat adat. "Sehingga tercipta harmoni semangat kesatuan, persatuan, toleransi, dan kerukunan sosial dalam mengenalkan nilai-nilai kearifan lokal," imbuhnya.

Direktur External Relations & Corporate Affairs PT Vale, Endra Kusuma memaparkan, kolaborasi ini harus terus dirawat sehingga dapat menumbuhkan rasa kepedulian akan pelestarian nilai-nilai budaya kearifan lokal.

"Kami berharap kegiatan ini dapat terus dilaksanakan karena dapat menumbuhkan rasa cinta terhadap budaya kita, apalagi kehadirannya dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang peradaban besi Luwu sekaligus dapat meningkatkan soliditas masyarakat," paparnya.

Dia menjelaskan, PT Vale Indonesia hadir bukan hanya untuk investasi, beroperasi dan produksi. “Namun, kami meningkatkan kualitas kehidupan dan membangun masa depan bersama seluruh pemangku kepentingan. Dengan cara ini, PT Vale dapat maju dan bertumbuh, dan berkontribusi maksimal bagi masyarakat dan daerah di wilayah operasi kami," jelas Endra Kusuma. (*/pp)

  • Bagikan

Exit mobile version