Jalanan Aspal di Lingkungan Lelong Sudah Amblas Akibat Banjir, Puluhan Rumah Warga Terancam

  • Bagikan

PALOPO --- Infrastruktur jalan aspal di Lingkungan Lelong, Kelurahan Jaya, Kecamatan Telluwanua, Kota Palopo makin memprihatinkan. Terus tergerus akibat banjir sungai Salubattang. Dengan kondisi ini, banjir terus mengarah ke puluhan rumah warga setempat.

Jarak rumah warga dengan sungai besar tinggal hitungan meter. "Kalau banjir besar lagi, rumah warga kami pasti sudah kena," ujar Tompel alias Pak Sirma, ketua RT Lelong.

Kondisi di sana khususnya Lelong sungguh perlu perhatian pemerintah segera. Kalau bisa segera lakukan penguatan tebing atau bronjong di sepanjang tebing yang runtuh tersebut.

"Karena kalau begini, hancur semua rumah di kampung kami," imbuh ketua RT.

Lingkungan Lelong selama ini dikenal dengan potensi tambang galian C. Terkenal di era 80-an sampai 1999. Dimana material dari sungai yang melintasi Lelong dikeruk untuk pembangunan di Kota Palopo. Waktu itu masih satu dengan sebutan Kab.Luwu. Berkat potensi dari Lelong ini, PNP bisa terbangun dengan megah. Kemudian bangunan pemerintah lainnya dan sarana dan prasarana infrastruktur jalan.

Sekarang warga di sana butuh perhatian. Permukiman mereka terancam sungai besar. "Jangan nanti ada korban, baru kita pemerintah bertindak," imbuhnya, serius.

Baik pemerintah kelurahan Jaya pemerintah kecamatan Telluwanua. Kemudian ketua RW dan masyarakat sudah lumayan menyampaikan aspirasi ini ke instansi terkait dan dewan kota. Namun, sekarang belum ada realisasinya. Padahal, mereka sudah turun tinjau dan menyatakan kesiapannya untuk memberi solusi. Bahkan, pihak dari PUPR kala meninjau menyebut skala prioritas. "Kalau ada yang mau dibenahi, ini yang skala prioritas," ujar staf PUPR Kota Palopo kala itu.

Namun, sampai sekarang belum ada action pihak terkait. Sementara kondisi di sana sudah parah. Aspal saat mereka tinjau masih jauh dari badan jalan. Sekarang aspal sudah amblas. Dan jarak rumah warga dengan sungai tinggal kurang lebih 3 meter.

"Miris sekali kami,pak," ucap warga Lelong atau Pak Sri.

Awal, ketua Ikatan Pemuda Jaya (IPJ) sangat prihatin melihat kampung tanah kelahirannya yang sudah mau ditenggelamkan sungai. Ironisnya, sebut Awal, perhatian pemerintah atau dinas terkait belum ada sampai sekarang. Nihil! "Paling tidak segera turun liat. Apa yang dilakukan untuk melindung warga," ujar Awal dengan mata berkaca-kaca.

Yang perlu dilakukan dan solusi tepat adalah melakukan penguatan tebing pada jalan aspal yang sudah amblas. "Kemudian normalisasi sungai," kata Awal.(ary)

  • Bagikan

Exit mobile version