Tidak Ada Air Bersih, Peralatan Memasak Terendam Banjir
PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, PALOPO -- Bencana banjir tidak hanya merendam wilayah dalam Kota Palopo. Tetapi, banjir juga terdampak di tiga kelurahan yang ada di Kecamatan Telluwanua. Adalah Kelurahan Mancani, Pentojangan, dan Salubattang. Terparah di Salubattang, tepatnya di RT 02 RW 03 Lingkungan Marobo.
Air setinggi perut orang dewasa masih merendam 13 rumah warga sejak sepekan. Warga pun terpaksa mengungsi di badan jalan dengan mendirikan tenda terpal beralaskan seadanya. Sekira 70 warga bersama anak-anak dan balita terpaksa mengungsi. Kekurangan bahan makanan menjadi masalah besar. Pengungsi sangat mengharapkan bantuan makanan siap saji, bukan beras atau telur mentah.
Tidak hanya itu, kendala air besih juga menjadi masalah besar bagi ratusan jiwa yang ada di salah satu kampung tertua di Kota Palopo itu. Sejak banjir melanda pekan lalu, baru Kapolres Palopo, AKBP Yusuf Usman SH SIK, yang pertama tembus ke Marobo kemudian menyerahkan bantuan dan meninjau titik banjir.
Setelah itu, menyusul rombongan Ketua DPD II Golkar Kota Palopo, Dr Rahmat Masri Bandaso (RMB) dan setelah itu, menyusul mobil pickup milik Kelurahan Salubattang, membawa sembako.
"Masyarakat sangat membutuhkan bantuan makanan siap saji. Soalnya warga yang mengungsi tidak tahu mau memasak dimana, apalagi peralatan dapur sudah tenggelam," kata Kahar warga Marobo di pengungsian banjir, Senin, 10 Oktober 2022.
Jika hari mulai gelap, warga yang ada di posko pengungsian masing-masing mencari tempat yang bisa digunakan untuk berteduh.
"Apalagi tiga hari terakhir ini setiap malam pasti turun hujan. Untung, ada tiga rumah milik keluarga yang ada di kampung tidak dimasuki air, kita manfaatkan untuk istirahat," beber Kahar.
Selama dua hari ratusan jiwa di Lingkungan Marobo, Kelurahan Salubattang, Kecamatan Telluwanua Kota Palopo, mengungsi di tenda seadanya, Senin, 10 Oktober 2022. Hanya beralaskan alat seadanya kemudian bernaung dibawah tenda yang ukurannya kira-kira 4×6 meter.
Itu karena sekitar 13 rumah yang ada di Marobo masih tergenang. Ketinggian air dalam rumah mencapai perut orang dewasa. "Kami datang sebagai bentuk rasa prihatin dan bantuan ala kadarnya ini semoga bermanfaat bagi keluarga yang ada di Marobo. Saya doakan pula semoga kita semua dalam keadaan baik dan semoga banjir susulan tidak lagi datang," kata AKBP Yusuf Usman, diamini seluruh pengungsi yang ada di dalam tenda.
Setelah menyerahkan bantuan yang diterima imam masjid Marobo, Almumin, kemudian Yusuf Usman, yang didampingi Kapolsek Telluwanua, AKP Edi Sulistiono, Kasat Lantas, Iptu Siswaji dan Ipdq Edi Kasi Keu, langsung menuju ke titik banjir.
Disitu Kapolres sangat sedih melihat rumah warga yang masih tergenang air.
"Astahafirullah, semoga airnya cepat surut ya, amin," ucapnya.
Sementara itu, Imam Masjid Marobo, Almumin, mengatakan, baru kali pertama sejak dua hari banjir, warga Marobo didatangi pejabat setingkat Kapolres kemudian menyerahkan bantuan.
"Terima kasih Pak Kapolres, semoga bantuan ini berkah bagi kami begitupun ke Bapak Kapolres. Sehat selalu Pak Kapolres," tutup Almumin.
Sementara itu, Ketua Golkar Kota Palopo Dr H Rahmat Masri Bandaso, turun langsung menyerahkan bantuan kepada masyarakat yang terdampak banjir di Kelurahan Salu Battang.
Didampingi Ketua IIPG Hj Nurlinda Sabani, Ikatan Istri Partai Golkar Hj Idaria HM Jaya tidak luput pula Kalvina Veronica, tergabung dalam Perempuan Golkar Bersatu RMB menyampaikan keprihatinannya terhadap situasi yang dialami masyarakat. "Kita mengupayakan agar kedepan situasi ini bisa ditangani dengan baik, yang terpenting saat ini bagaimana kebutuhan-kebutuhan yang mendesak bagi masyarakat terdampak banjir ini bisa ditangani," ucapnya.
Bantuan yang di bawa oleh RMB berupa air mineral, indomie karton dan makanan siap untuk langsung di makanan. (ded/idr)