Ingin Bangun Rumah? Ini Tips dengan Biaya Rp 100 Jutaan atau Modal Minim

  • Bagikan
Membangun rumah dengan anggaran Rp100 juta ternyata memungkinkan karena rerata harga dalam pembangunan rumah berada pada kisaran Rp3 juta/m2, ungkap Interior Expert Pinhome, Shania Tahir.--

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, JAKARTA-- Membangun rumah dengan anggaran Rp100 juta ternyata memungkinkan karena rerata harga dalam pembangunan rumah berada pada kisaran Rp3 juta/m2, ungkap Interior Expert Pinhome, Shania Tahir.

Shania menuturkan, jumlah tersebut sudah termasuk ongkos upah tenaga kerja beserta material yang dibutuhkan.

“Biasanya, bangunan Rp3 juta/m2 memiliki spesifikasi fondasi pasangan batu kali, dinding tembok batu bata plester aci finish cat, plafon gypsum rangka kayu atau hollow, lantai keramik, dan atap genteng rangka baja ringan, juga sudah termasuk ongkos tenaga kerjanya,” kata dia.

Lebih lanjut, Shania menuturkan ukuran rumah yang bisa dibangun untuk anggaran Rp100 juta dengan harga rata-rata Rp3 juta/m2 yakni luas bangunan yang bisa dibangun sekitar 34 m2 dengan variasi ukuran bangunan mencakup 4m x 8m = 32 m2, 5m x 7m = 35 m2, 6m x 6m = 36 m2, dan 7m x 5m = 35 m2.

Selain itu, Shania juga membeberkan sepuluh desain rumah yang dapat dibangun dengan bermodalkan Rp100 juta, salah satunya rumah kubus minimalis.

Rumah kubus minimalis memiliki ciri khas modern. Kelebihan lainnya yakni karena kebutuhan lahan yang tidak terlalu besar, apabila lahan yang dimiliki ukurannya tidak terlalu luas, maka pemilik hunian bisa mengaplikasikan model rumah murah jenis ini.

Kedua yaitu rumah kontainer minimalis. Rumah jenis ini banyak digunakan terutama di luar negeri karena harganya lebih murah dibandingkan membangun rumah menggunakan dinding.

Meskipun menggunakan kontainer sebagai rumah, pemilik rumah tetap bisa mendesainnya sebagus mungkin agar memiliki tampilan yang cantik dan elegan.

Pemilik rumah bisa menambahkan jendela dan pintu dari kaca yang akan menambah kesan minimalis pada rumah.

Tidak hanya itu, penggunaan kaca pada pintu juga memudahkan cahaya matahari masuk ke dalam rumah, sehingga rumah mendapatkan pencahayaan alami yang cukup.

Menurut Shania, rumah kontainer ini memiliki sejumlah keunggulan seperti praktis dan anggaran minim.

Dia mengatakan, rumah kontainer bisa dilengkapi dengan plafon, diisi furnitur, dan bagian lantai dapat dilapisi oleh lantai kayu ataupun vinyl.

"Dari sisi kenyamanannya kita bisa buat senyaman mungkin dengan dilengkapi plafon, furnitur, dan lantainya bisa diganti juga pakai lantai kayu, vinyl, bahkan keramik. Asalkan nggak terlalu berat kaya marmer,” kata dia.

Ketiga yaitu rumah kontemporer. Shania menuturkan rumah jenis ini dapat menjadi pilihan sebagai desain rumah dengan budget minim. Rumah ini memiliki bentuk yang sederhana dengan garis-garis yang geometris.

Rumah kontemporer umumnya dirancang menggunakan gaya modern dengan detail yang inovatif. Desain rumah ini juga bisa diaplikasikan pada lahan yang tidak terlalu luas karena tidak banyak membuang lahan yang ada.

Selanjutnya, rumah minimalis ala Jepang. Pemilik rumah bisa membangun rumah menggunakan unsur kayu pada dinding dan lantai. Pilihan kayunya pun dapat disesuaikan dengan budget yang ada.

Kemudian pada bagian dalam rumah, pemilik bisa menggunakan pintu yang terbuat dari panel atau papan kayu yang senada dengan kayu lain yang digunakan pada rumah.

Penambahan batu-batu kerikil pada akses jalan pagar utama menuju pintu rumah akan menambahkan kesan rumah-rumah tradisional Jepang.

Terakhir, jenis rumah A-Frame House yakni dengan desain rangka menyerupai huruf A dan menampilkan sisi miring roofline hingga menyentuh garis pondasi.

Rumah ini mirip seperti tempat kemah untuk anak-anak, hanya saja bentuknya lebih besar dan disertai dengan konstruksi bangunan yang kuat.

Material yang digunakan pada rumah yang satu ini pun sangat beragam, mulai dari menggunakan bahan kayu, logam, hingga menggunakan dinding kaca yang tentunya akan membuat pencahayaan alami lebih mudah masuk ke dalam rumah. (fin/pp)

  • Bagikan

Exit mobile version